"Melalui kunjungan ini, saya melihat peluang besar bagi Indonesia untuk optimalkan hilirisasi mineral kritis hingga menghasilkan produk bernilai tinggi. Ke depannya, hilirisasi di Indonesia harus bisa sampai ke ujung, end-to-end", ujar Gibran.
Apa yang dilakukan Alloyed sangat memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia, sehingga menjadi bagian dari global supply chain material baru dan produk bernilai tinggi. Ini juga sejalan dengan pengembangan berbagai science and technopark yang sedang didorong Kemdikbudristek di beberapa perguruan tinggi.
Kunjungan ini terkait erat dengan upaya pengembangan ekonomi berbasis inovasi, salah satunya prioritas Kota Surakarta yang diimplementasikan melalui Solo Technopark, kawasan inovatif dan berdaya saing internasional.
"Hal ini perlu dimulai dari daerah dengan sinergi berbagai aktor, seperti industri, universitas, modal ventura, bisnis, termasuk Pemerintah Pusat. Dan Solo Technopark telah merintis upaya ke arah sana", tambah Gibran.
Sebagai catatan pada tahun2023, Alloyed dinobatkan sebagai perusahaan spinout dengan laju pertumbuhan tertinggi diantara 1.718 perusahaan di Inggris pada daftar Spotlight on Spinouts 2023 yang dirilis oleh Royal Academy of Engineering UK.
Sementara itu, Dubes Desra mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Surakarta untuk mempersiapkan technopreneur masa depan dan membangun ekosistem inovasi digital dan mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasis inovasi dan menjadi bagian dari global supply chain.
"Ada banyak diaspora technopreneur di luar negeri, termasuk Inggris. Mereka adalah aset bangsa yang dapat berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan inovasi Indonesia", tegas Desra.
Di akhir kunjungan, Walikota Gibran sampaikan apresiasi kepada KBRI London, Alloyed Ltd serta warga negara Indonesia di Inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H