Mohon tunggu...
Kiki Handriyani
Kiki Handriyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis freelance, Founder Blogger Mungil (Blogger Mungil), Kontributor di media online. Sudah menerbitkan beberapa buku. Buku solo terbit 2010 yaitu sebuah novel "Jadikan Aku Yang Pertama", kemudian buku antologi bisnis berturut-turut.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Untuk Ibu Tunggal

4 Maret 2016   14:47 Diperbarui: 4 Maret 2016   15:01 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lahir, sekolah, kuliah, menikah, punya anak dan tua bersama. Begitu rata-rata impian yang ada dalam benak perempuan. Suami bekerja, istri dirumah mngurus keluarga. Dan ketika waktunya pulang, istri siap menyambut di depan rumah dengan penampilan yang cantik dan senyum merekah. Idealnya demikian ya? Namun bagaimana jika keadaan tidak sebaik yang kita bayangkan ya? Jangankan kemesraan seperti dalam film romantis, yang ada malah rumah seperti diskotik. Suasana panas, setiap kalimat yang keluar selalu berpotensi memunculkan percik api pertengkaran. 

Tak ada yang mau mengalah hingga akhirnya terjadi perpisahan. Tidak ada satupun perempuan yang ingin dalam kondisi seperti ini. Namun, jika kita mengalami keadaan seperti ini, apa yang harus dilakukan agar hidup tetap berjalan ?

1. Ingat Allah

Tidak ada yang menginginkan kapal yang dibangun dengan susah payah retak bahkan pecah. Namun, yakinlah bahwa sekuat apapun kita berencana, Allah yang menentukan. Selalu ingat Allah, jangan lupakan doa dan makin perbanyak ibadah. Mohon ampun pada-Nya karena bagaimanapun perpisahan adalah hal yang dibenci meski diperbolehkan. Apapun yang terjadi, sertakan Allah dalam setiap keputusan yang akan diambil ke depannya.

2. Kuatkan Hati

Menangislah jika itu bisa membuat hati lega, namun jangan lama-lama ya. Begitu panjang jalan ke depannya yang harus dilalui. Jika selama ini istri bisa berkeluh kesah dengan suami, sekarang harus mulai membiasakan diri mengatasi semuanya sendirian. Dari masalah keuangan, pekerjaan rumah tangga, anak-anak hingga mental perempuan sendiri. Jika seorang ibu tidak kuat, bagaimana dengan hidup selanjutnya? Bagaimana dengan masa depan ibu dan anak-anak? Kuatkan hati, tanamkan keyakinan jika ibu mampu mengatasi semua masalah.

3. Susun rencana

Pekerjaan dan masalah seberat apapun bisa kok diatasi jika kita punya taktik pintar. Yuk mulai susun rencana apa yang akan ibu lakukan ke depannya. Jika ingin bekerja, atur siapa yang akan menjaga anak ketika ibu keluar rumah. Jika mau berbisnis, tentukan produk, sumber modal, dan cara promosinya. Usahakan pekerjaan dan bisnis tidak menyita waktu ibu dengan anak ya? Single mom memang harus siap 24 jam sebagai ibu dan ayah, ini resiko yang harus ibu hadapi. Intinya, ketika kerja dan berniaga, jangan lupakan kebutuhan dan kepentingan anak-anak

4. Bergerak

“Jika Anda ingin menaklukkan rasa takut, jangan berpangku tangan di dalam rumah dan diam di depannya. Pergilah keluar, temui banyak orang dan buatlah diri Anda sibuk.” – Dale Carnegie

Ibu takut menghadapi hidup sendirian? Wajar bu, wajar karena kita manusia yang punya rasa takut, sebesar apapun keberanian ibu. Namun, semakin banyak ibu keluar rumah untuk bekerja atau berbisnis, Insya Allah ketakutan itu akan berkurang. Banyak di luar sana perempuan-perempuan yang juga bernasib sama sedang berjuang menghadapi hidup. Terus bergerak ke arah positif, karena dengan demikian ibu bisa membuang ketakutan dengan melihat dan mengambil spirit orang-orang diluar.

5. Pasrahkan Pada Allah

Manusia berencana Allah yang menentukan. Lakukan yang terbaik semampu ibu, imbangi dengan doa dan ibadah lain. Allah tahu kok bu mana umatnya yang sudah berusaha mana yang tidak. Sekali lagi pasrahkan pada Allah bagaimana hidup ibu dan anak-anak ke depannya. Ketakutan itu memang selalu ada, tapi imbangi dengan sikap positif dan percaya ada Allah yang menjaga ibu dan anak-anak.

Salam SEJUTA SEMANGAT ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun