Mohon tunggu...
Kiki Ferial
Kiki Ferial Mohon Tunggu... Lainnya - welcome to my blog

welcome

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenjangan Pendidikan Selama Pandemi

30 Januari 2021   16:56 Diperbarui: 30 Januari 2021   17:05 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Retno Listyarti sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan bahwa pandemi menimbulkan disparitas maupun kesenjangan yang besar di dalam dunia pendidikan. Yang paling terlihat, kesenjangan ini terjadi antara murid dari ekonomi menengah keatas dengan murid keluarga menengah kebawah, hingga miskin.

Sejak pandemi berlangsung, kata retno, belajar melakukan metode daring. Sedangkan masih banyak peserta didik yang tidak mempunyai fasilitas maupun akses belajar secara daring.

"Muncul disparitas digital yang sangat lebar antara anak dari keluarga kaya dan keluarga menengah ke bawah apalagi miskin. Ada korelasi kondisi ekonomi yang mempengaruhi PJJ (pembelajaran jarak jauh)," imbuhnya, Sabtu (23/1).

Meskipun pemerintah sudah menunjang pendidikan melalui subsidi kuota untuk para murid dan pelajar, namun hal itu terupaya belum tepat.

Retno menuturkan, tidak sedikit murid yang tempat tinggalnya sulit untuk mendapatkan sinyal internet. Kemudian, masih banyak guru maupun murid mempunyai perangkat yang tidak memadai untuk melakukan pembelajaran daring.

"Misalnya gawai mereka jadul, tidak bisa untuk mendownload apps zoom meeting atau google meeting," kata Retno.

Yang paling parah, ujar Retno, masih ada murid maupun guru yang sama sekali tidak mempunyai akses penunjang untuk melakukan daring. Mereka menetap di daerah yang tidak terjangkau sinyal internet, dan tidak memiliki perangkat.

Maka dari itu, pendapat Retno seharusnya pemerintah melakukan pemetaan setiap permasalahan dan kebutuhan pelajar di setiap daerah. Sehingga bantuan subsidi kuota yang diberikan tepat kepada sasaran.

"Harus dipikirkan. Harus ada pemetaan kebutuhan yang nggak bisa dapat bantuan kuota ada bantuan lain sebagai ganti kuota, belikan alat daring," ujarnya. [bal]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun