Pendidikan merupakan fondasi penting bagi perkembangan individu dan masyarakat. Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan potensi dirinya agar mampu menghadapi tantangan hidup dan meraih cita-citanya.
Pendidikan bukan hanya soal memperoleh pengetahuan, tetapi juga membangun karakter, melatih keterampilan, dan memperluas cara pandang.
Namun sayangnya, banyak anak usia sekolah yang belum bisa menikmati hak ini. Berbagai faktor menghalangi akses pendidikan mereka, seperti pengaruh lingkungan, tekanan sosial, masalah kesehatan, hingga kurangnya minat belajar.
Tetapi, faktor utama yang sering kali mendominasi adalah kendala ekonomi. Dalam keluarga yang kondisi ekonominya kurang, kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan menjadi prioritas utama, sehingga biaya pendidikan sering kali terabaikan.
Menyadari kompleksitas permasalahan ini, calon Wali Kota Batu, Mas Gum, hadir dengan visi dan komitmen untuk memperbaiki sistem pendidikan di Kota Batu.
Dengan program pendidikan gratis dan wajib belajar 12 tahun, ia ingin memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, tanpa terkendala oleh biaya.
Menariknya, program ini tidak hanya sebatas memberikan akses pendidikan, tetapi juga berupaya mewujudkan pendidikan berkualitas yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, Mas Gum menyadari pentingnya koordinasi dengan pemerintah provinsi, khususnya dalam hal pendidikan tingkat SMA atau SMK yang berada di bawah kewenangan Provinsi Jawa Timur.
Melalui pendekatan kolaboratif dan komunikasi yang intensif, Mas Gum bertekad membangun sinergi yang kuat dengan provinsi, agar program-program pendidikan yang ia rancang bisa berjalan dengan baik dan terintegrasi.
Salah satu program unggulannya adalah 1 Kartu Keluarga (KK), 1 Sarjana, yang diharapkan mampu memberikan akses pendidikan tinggi bagi lebih banyak anak muda di Kota Batu, bahkan se-Jawa Timur.