Seperti mimpi indah di siang bolong. Akan tetapi ini memang benar-benar nyata dan bukanlah sebuah mimpi ataupun imajinasi belaka. Tepat pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, menjadi hari kemenangan umat islam yang paling berkesan bagiku.
Bukan tanpa sebab aku memberikan label "paling berkesan". Namun memang lebaran tahun ini benar-benar membuat hatiku terpincut saat melihat keselarasan antara Joko Widodo dengan Ganjar Pranowo.
Keduanya merupakan seorang pejabat yang memiliki kepentingan dalam pemerintahan. Joko Widodo sebagai Kepala Negara, sedangkan Ganjar Pranowo adalah seorang Kepala Daerah di Jawa Tengah.
Kini pada hari yang penuh kemuliaan, kutemui sosok Jokowi dan Ganjar tengah melaksanakan ibadah sholat Ied bersama di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Keharmonisan yang ditumpahkan keduanya begitu menghipnotis semua mata yang memandangnya.
Sayup-sayup mata ini kembali menyaksikan senyuman yang tercurah dari bibir masing-masing. Ini bukanlah kali pertama bagi mereka menampilkan senyuman dan tawa bahagia, namun sudah teramat sering Jokowi dan Ganjar saling melempar senyuman manis saat keduanya berjumpa.
Indahnya pemandangan dipagi hari ini, kedekatan yang tak berujung antara Jokowi dan Ganjar sungguh menyejukkan hati. Walaupun cuaca diluar sedang terik-teriknya, akan tetapi karena telah melihat guratan senyum dari kedua idolaku seolah-olah rasa panas matahari yang menyengat tak terasa menusuk pori-pori kulitku. Justru kerindanganlah yang kurasakan saat menengok harmoni Jokowi dan Ganjar.
Mungkin hal itu tak lepas dari informasi pendeklarasian Ganjar Jum'at lalu. Sebuah putusan yang sangat dinanti-nati oleh rakyat di Indonesia. Saat ini Ganjar menyandang gelar sebagai kandidat calon presiden yang diusung oleh PDI-Perjuangan. Partai merah yang sudah sejak lama menggembleng Ganjar hingga menjadi seorang politisi ulung.
PDI-Perjuangan telah memberikan rekomendasi kepada Ganjar supaya ia dapat maju diajang kontestasi politik 2024 mendatang. Tentu saja keputusan itu juga hasil pertimbangan Sang Ibu, Megawati Soekarnoputri lagi-lagi memilih sosok yang bukan merupakan DNA Soekarno.
Megawati menunjuk Ganjar sebagai bacapres partai moncong putih lantaran sepak terjang selama berkarier dalam dunia pemerintahan dianggap mumpuni layaknya seorang Jokowi. Sang Ibu menginginkan Ganjar sebagai perpanjang-tanganan Jokowi selama menjadi presiden dua periode.
Maka dari itulah Megawati selaku Ketua Umum Partai PDI-Perjuangan, Jum'at lalu telah menggelar deklarasi pengusungan Ganjar yang berlangsung di Kota Batu Tulis, Bogor.
Skenario Tuhan memanglah sangat indah. Tak ada yang bisa menduga-duga peristiwa yang akan datang dimasa depan. Seperti halnya manusia yang merencanakan, akan tetapi Tuhan lah yang mementukan. Sehebat dan semujarap apapun rencana yang disusun manusia, tak akan pernah bisa melawan kehendak Tuhan.
Seperti halnya Ganjar, selama ini kehidupan jangkung tersebut hanyalah gencar dalam bekerja untuk melayani rakyatnya. Namun siapa sangka, dipenghujung bulan puasa Ganjar mendapatkan hampers lebaran dengan pengusungan dirinya menjadi capres pilihan PDI-Perjuangan.
Rasanya aku tengah mendapatkan jackpot selama dua hari berturut-turut. Yang pertama mendengar jika Ganjar telah ditetapkan sebagai kandidat capres usungan PDI-Perjuangan. Lalu yang kedua melihat langsung keromantisan Jokowi dan Ganjar saat menunaikan sholat Ied bersama.
Melihat kesolidan antara Jokowi dan Ganjar, akankah masih ada oknum yang menyangkal kedekatan antar keduanya? Apalagi mengingat ucapan Jokowi saat agenda deklarasi Jum'at kemarin, beliau mengatakan jika sosok Ganjar adalah pemimpin yang dekat dengan geliat kehidupan rakyat. Ingat ya, perasaan Jokowi masih tetap sama. Sang Presiden tak akan pernah patah arang kala memberikan semangat serta dukungannya kepada Ganjar.
Meskipun cara pemberian dukungan Jokowi tak dilakukkan secara blak-blakkan. Akan tetapi ada sebuah kode satire yang sedang dilakukan Jokowi untuk melayangkan dukungannya pada Ganjar.
Jokowi memang tak bisa berperangai romantis layaknya lelaki diluaran sana yang biasa memberikan surprise pada orang yang dikasihinya. Jokowi pun bukanlah sosok yang suka bertele-tele tidak jelas dalam bertutur kata. Namun untuk konteks dukungannya terhadap Ganjar, Jokowi tetap stay calm.
Diamnya Jokowi bukannya tak mendukung, melainkan ia tak mau terlalu menguarkan dukungannya secara terang-terangan. Cukup hati dan pikirannya saja yang tahu jika ia masih tetap Ganjar.
Melihat dari gerak-gerik Jokowi yang tetap stay cool pun sudah bisa menjawab, jika Sang Presiden dengan senang hati akan memberikan pusaka kepemimpinan Indonesia kepada Ganjar. Kini saat yang tepat bagi Mr. White untuk unjuk gigi maju ke jenjang pemerintahan yang lebih tinggi.
Do'a serta harapan barisan pendukung Ganjar akan terus mengalir bagaikan derasnya aliran sungai. Begitu pula dengan Jokowi serta PDI-Perjuangan. Mereka semua akan selalu menjadi garda terdepan teruntuk Ganjar.
Semangat Si Rambut Putih, ini adalah awal dari perjuanganmu untuk memimpin Indonesia. Buktikanlah pada khalayak umum jika dirimu pantas nan layak meneruskan semua program serta konsen Jokowi.
Meskipun banyak yang mencercamu, jadikan semua masalah yang pernah menderamu sebagai asupan vitamin. Kuatlah selalu dalam menghadapi berbagai ancaman dan rintangan yang akan siap menghadangmu sewaktu-waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H