Namun, dirinya malah memutar-balikkan fakta dengan menyebut kota Depok dan Bogor penyebab Jakarta banjir.
Hemm, jawaban yang tak masuk akal bukan? Selevel gubernur bukannya memberi solusi tapi malah mengeluarkan statement yang menyalahkan kota lain.
Tak sampai disitu, janji keduanya membangun sumur resapan dengan target satu juta sumur itu juga dihentikan oleh pemerintah provinsi DKI. Menurut mereka sumur resapan dirasa tak bermanfaat dalam penanggulangan banjir.
Pembuatan sumur resapan justru merusak jalan, karena dibangun disisi jalan tanpa eksekusi matang. Membahayakan rakyat juga hlo.
Kulanjutkan penjelajahanku untuk menilik lebih dalam lagi kinerja seorang Anies Baswedan.
Sambil kubuka Twitter, kutelisik lagi kinerja mantan Rektor ini, sampai menemukan berita "WAH".
Jariku ini menemukan cuplikan video banjir dikota besar itu. Intentitas air seukuran pinggang orang dewasa. Ada baliho bergambar Anies Baswedan, yang bertuliskan dukungan untuknya nyapres nanti
Kulihat komentar dari video unggahan itu, banyak sekali hujatan yang dilontarkan untuk capres Nasdem itu.
"Aduh banyak banget sih masalah yang timbul, ngapain aja nih selama jadi gubernur kemarin" ketusku dalam hati.
Padahalkan APBD Jakarta lebih tinggi dibandingkan daerah lain, masak tidak digunakan sebaik mungkin sih, malah membangun sesuatu yang tak profitabel.
Memang dasarnya saja Anies Baswedan ini tak cakap dalam menjadi pemimpin. Jargon "maju kotanya, bahagia warganya" harus dipending dulu nih. Bukannya bahagia tapi rakyat makin sengsara dibuatnya.