Mohon tunggu...
KIKI BAIHAQI
KIKI BAIHAQI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Karya Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tiara, Sang Srikandi Panahan Indramayu: Perjalanan Panjang, Prestasi Gemilang, dan Harapan yang Terabaikan

8 Januari 2025   16:52 Diperbarui: 8 Januari 2025   16:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Olahraga panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan ketekunan, Konsentrasi tinggi, dan latihan yang berkelanjutan. Di Kabupaten Indramayu, salah satu atlet panahan perempuan yang menonjol adalah Tiara. 

Ia telah menekuni olahraga ini sejak duduk di bangku kelas 2 SD dan berhasil meraih berbagai prestasi, termasuk dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua. 

Melalui perjalanan panjangnya sebagai atlet, Tiara mengungkapkan berbagai dinamika yang terjadi, mulai dari dukungan yang ia terima di awal awal karirnya hingga permasalahan yang kini menghambat perkembangan cabang olahraga tersebut.

Tiara mengawali perjalanannya di dunia panahan dengan dukungan yang cukup baik dari pemerintah daerah. 

Pada masa awal kariernya, pemerintah sempat memberikan bantuan berupa peralatan panahan serta pembiayaan penuh saat ia mengikuti kompetisi pertamanya. 

Dukungan tersebut menjadi motivasi besar bagi Tiara untuk terus berlatih dan berkembang hingga meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional.

Namun, seiring berjalannya waktu, perhatian terhadap cabang olahraga panahan di Indramayu mulai meredup. 

Tiara menyoroti bahwa pergantian kepengurusan dalam organisasi olahraga dan perubahan struktur pemerintahan daerah menyebabkan pembinaan atlet menjadi terabaikan. 

Menurutnya, kondisi ini membuat olahraga panahan seperti "anak yang kehilangan bapaknya," di mana kebutuhan atlet tidak lagi menjadi prioritas utama.

Salah satu persoalan utama yang dihadapi saat ini adalah minimnya fasilitas yang memadai. 

Target panahan yang seharusnya diganti secara berkala sudah tidak layak digunakan, namun pengajuan untuk penggantian tersebut tidak pernah mendapatkan tanggapan serius. 

Selain itu, kondisi lapangan yang masih berupa tanah sering kali menjadi becek saat hujan, sehingga menghambat aktivitas latihan.

Tidak hanya pada aspek fasilitas, masalah juga muncul dari segi pembinaan atlet. 

Tiara mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada pelatih berkompeten yang difasilitasi oleh pemerintah untuk membimbing para atlet panahan di Indramayu. 

Jadwal latihan yang tidak teratur pun menjadi tantangan tersendiri dalam mempertahankan konsistensi performa atlet.

Meski dihadapkan pada berbagai kendala, Tiara tetap memiliki harapan besar terhadap
perkembangan olahraga panahan di Indramayu. 

Ia menekankan pentingnya perhatian dan
dukungan lebih serius dari pemerintah daerah, baik dalam penyediaan fasilitas yang layak
maupun peningkatan kualitas pembinaan atlet. 

Tiara bertekad untuk terus mengharumkan nama
Indramayu melalui prestasi yang ia raih serta ingin turut berkontribusi dalam mencetak
generasi atlet muda yang berpotensi. 

Dengan dukungan yang memadai, ia percaya bahwa
Indramayu mampu melahirkan lebih banyak atlet panahan berprestasi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun