Mohon tunggu...
KIKI BAIHAQI
KIKI BAIHAQI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Karya Tulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hubungan Kerjasama Indonesia Cina dalam Konteks Ekonomi Politik

27 Juni 2024   06:40 Diperbarui: 27 Juni 2024   06:44 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinamika kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China selama periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama dalam sektor perdagangan dan infrastruktur.

 Kunjungan Presiden Joko Widodo ke China pada menghasilkan kemitraan strategis komprehensif dan penandatanganan delapan dokumen kerja sama untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan pembangunan infrastruktur. 

Kerja sama bilateral ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara dan membangun hubungan baik, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru di Indonesia melalui infrastruktur yang memadai. 

Investasi China berpengaruh signifikan pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, kereta api cepat, dan pembangkit listrik, yang dikerjakan oleh perusahaan kontraktor China. 

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan bahwa pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga membahas penguatan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa China menjadi mitra dagang utama Indonesia, dengan ekspor utama berupa batu bara dan minyak kelapa sawit, sedangkan impor utama dari China adalah telepon dan komputer, Dalam perdagangan, upaya meningkatkan akses ekspor Indonesia ke China terus dilakukan, dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari 133 miliar dollar AS  dan neraca perdagangan yang mulai seimbang.

Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya akses pasar yang lebih luas di China untuk produk Indonesia dan mengapresiasi penandatanganan protokol impor China untuk beberapa produk seperti tepung porang, bubuk tabasheer, sarang burung walet, dan produk hasil laut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun