Dinamika kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China selama periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama dalam sektor perdagangan dan infrastruktur.
 Kunjungan Presiden Joko Widodo ke China pada menghasilkan kemitraan strategis komprehensif dan penandatanganan delapan dokumen kerja sama untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan pembangunan infrastruktur.Â
Kerja sama bilateral ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara dan membangun hubungan baik, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru di Indonesia melalui infrastruktur yang memadai.Â
Investasi China berpengaruh signifikan pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, kereta api cepat, dan pembangkit listrik, yang dikerjakan oleh perusahaan kontraktor China.Â
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan bahwa pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga membahas penguatan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa China menjadi mitra dagang utama Indonesia, dengan ekspor utama berupa batu bara dan minyak kelapa sawit, sedangkan impor utama dari China adalah telepon dan komputer, Dalam perdagangan, upaya meningkatkan akses ekspor Indonesia ke China terus dilakukan, dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari 133 miliar dollar ASÂ dan neraca perdagangan yang mulai seimbang.
Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya akses pasar yang lebih luas di China untuk produk Indonesia dan mengapresiasi penandatanganan protokol impor China untuk beberapa produk seperti tepung porang, bubuk tabasheer, sarang burung walet, dan produk hasil laut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H