Pada abad ke 16, runtuhnya kepemimpinan bercorak kesundaan telah merubah banyak tananan masyarakatnya, karena pada abad ke 17 masuknya kerajaan Mataram ke wilayah Sunda, yang lebih bercorak kepemimpinan Jawa, membuat masyarakat Sunda mau tidak mau harus mempelajari kebudayaan dan bahasa Jawa agar bisa menyesuaikan kehidupan yang dipimpin oleh Kerajaan Mataram.
Semenjak pada saat itu, masyarakat Sunda mulai kehilangan Kesundaannya, pada sampai Belanda masuk barulah Belanda membuat sekolah pribumi untuk masyarakat setempat, tetapi bukan untuk menyejahterakan masyarakat Sunda, melainkan mendidik mereka sebagai pekerja mereka dikemudian hari.
Pada saat keluarga Holle pindah ke wilayah Hindia Belanda, dimulailah perjalanan Karel Frederik Holle, beliau berpendidikan di sekolah para pejabat Hindia Belanda pada saat itu, dan saat dia mulai bekerja di wilayah Cianjur, mulailah dia menggunakan bahasa Sunda untuk bisa dekat dengan masyarakat setempat.
Selepas dari pekerjaannya, Holle pindah ke wilayah Garut untuk tinggal disana, dan mulailah tumbuh kecintaan Tuan Hola kepada budaya dan sastra Kesundaan, sapaan Tuan Hola merupakan panggilan masyarakat Sunda kepada beliau.
Holle mulai berkerabat baik termasuk kerabat sekaligus kerabat dekatnya yaitu Haji Muhammad Musa.
K.F. Holle mulai menganjurkan agar masyarakat Sunda yg sudah melek huruf agar membuat tulisan mereka, termasuk pada akhirnya sahabatnya Haji Muhammad Musa menjadi penulis yang hebat pada saat itu.
Beliau juga menghimpun dan menjadikan karya sastra Sunda sebagai sumber keilmuan masyarakat Sunda.
Karel Frederik Holle juga termasuk penerjemah Prasasti Batu tulis di wilayah Bogor, mengapa beliau bisa menerjemahkan karena beliau banyak belajar kesastraan Sunda kuno karena saking cintanya kepada kesundaan.
Lalu apa saja jasa beliau kepada masyarakat Sunda, yang pertama pada bidang Pertanian, K.F.Holle saat tinggal di Garut, Holle mulai mengajarkan dan menerbitkan buku seputar penanaman Padi kepada para petani disana.
Bukan hanya itu pada bidang yang kedua yaitu perkebunan, Tuan Hola memberikan bibit teh dan juga mengenalkan kepada masyarakat tentang Kacang Merah di Garut.
Apakah jasa beliau habis sampai disitu? , tentunya tidak yg terakhir yaitu dalam bidang Peternakan, K.F. Holle memperkenalkan jenis Domba Garut yang sampai sekarang masih terkenal jenisnya yang besar besar dan memiliki ciri khas khusus.