Mohon tunggu...
Kuki Maruki
Kuki Maruki Mohon Tunggu... -

mahasiswa tingkat akhir, jurusan teknik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hell's Kitchen Indonesia, Acara Bermulut Kotor

30 Januari 2015   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:05 3080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422595515580483016

Hell's Kitchen Indonesia (HKI) dalah program baru SCTV yang tayang tiap Sabtu sore. Tayangan berbau kuliner/koki atau pencarian chef ini merupakan tayangan adaptasi dari tayangan di Inggris. Acara ini bagi saya sangat menghibur, konsepnya dibuat menyerupai Big Brother Indonesia yang sempat tayang di Trans TV tiap hari. Banyak kamera tersembunyi di balik cermin. Apalagi ada chef Juna yang katanya sih keren dan cool.

Juna sendiri pernah jadi juri di tayangan sejenis di RCTI. Di HKI dia jadi juri utama dengan tampang sangar dan mulut-mulut kasarnya. Saya selalu deg-degan kalau lihat tayangan ini. Kayaknya gak banget ya lihat Bapak Juna ini marah-marah saat tim peserta memasak. Sepertinya semuanya salah di mata dia. Apalagi saat dia berkata-kata kasar baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Amannya kata-kata itu disensor dengan bunyi khusus. Tapi tetap saja aksi marah-marah ini membuat Bapak Juna seperti sedang PMS -pra menstruation yang sering dialami perempuan datang bulan.

Ada tim merah dan tim biru di sana yang harus melayani pengunjung di satu restoran/studio set. Karena ini show maka pengunjung itu hanya extras atau pemain suruhan. Jadi sebenarnya saat kita tahu kondisi hiruk pikuk di dapur, kita tahu bahwa itu semua tidak benar-benar terjadi. Namanya juga simulasi fiktif

Menurut saya acara ini seru sih, tapi ya itu tadi. Untuk memberikan efek "hell" apa perlu Pak Juna galaknya sampai begitu? Bisa jadi hal ini memberikan citra buruk pada para masyarakat yang awam dengan dunia perkokian. Seharusnya Pak Juna bisa menjaga sedikit saja tutur katanya. Mainin aja ekspresi wajah kayak pemeran antagonis di sinetron-sinetron. Tapi tolonglah gak usah lagi ngasih umpatan kasar ke peserta, apalagi main buang-buang makanan. Saya aja ngerasa sayang banget itu makanan udah jadi malah disuruh masukin tempat sampah.

Atau saran saya, majukan saja acara itu di jam di atas 10 malam. Biar anak-anak tidak menonton tayangan yang sarkastik ini.

foto https://www.facebook.com/MemeComicIndonesi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun