Mohon tunggu...
Kiki Anggia
Kiki Anggia Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alvredo, Jasa Emasmu Tak akan Pernah Dilepas

4 Agustus 2018   21:23 Diperbarui: 4 Agustus 2018   21:40 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alvredo, sosok yang pasti sudah sangat familiar bagi  para bonek mania. Pelatih yang bernama  lengkap Angel Alvredo Vera,  lahir di Argentina tepat pada 45 tahun yang lalu.

Kesuksesannya  membawa tim Persipura menjadi juara ISL tahun lalu, membuat Manager  Persebaya Surabaya dengan sengaja menunjuk ia sebagai pelatih di  pertengahan musim liga 2 2017.

Kehadirannya mampu membuat   Persebaya menjadi tim yang sangat ditakuti oleh lawan. Dan membawa  Persebaya kembali berada pada kasta tertinggi dalam sepak bola  Indonesia.

Tidak hanya kegigihan dalam melatih, namun kasih sayang  dan ketulusan telah ia berikan sepenuhnya kepada Persebaya. Hal itu  bisa kita lihat ketika Alvredo tetap mengabdi dan membuktikan  loyalitasnya yang tinggi  pada tim bajol ijo, meski ia sedang mendapat  musibah akan kembalinya sang anak ke Rahmatullah.

Pengorbanan akan  hasil berbanding setara kala itu, puncak tangisan alvredo pecah usai  laga semifinal liga 2 kontra Martapura FC di Stadion Gelora Lautan Api,  pada November tahun lalu.

Namun keberuntungan tak selalu berpihak  pada Alvredo, hari penghakiman telah datang menemuinya, kekalahan  beruntun yang dialami oleh Persebaya Surabaya memunculkan berbagai  cacian. Tuntutan dan serangan para supporter akan rotasi pemain yang  bisa dibilang tidak masuk akal, yang mengakibatkan Persebaya berada  dalam klasemen bawah pada putaran awal liga 1 ini.

Seakan-akan  mata para supporter telah ditutup sebelah mata, keseluruhan kesialan ini  mereka curahkan untuk sang pelatih. Yah, ini sudah menjadi konsekuensi  dan resiko bagi Alvredo. Tidak akan ada supporter yang rela melihat tim  kesayanganya dalam posisi yang terpuruk.

Keputusan sudah dibuat,  Alvredo mengundurkan diri sebagai pelatih Persebaya. Ia datang dan pergi  dalam kondisi yang sama, yakni ketika Persebaya sedang terpuruk. Meski  kepergiannya meninggalkan situasi yang tidak mengenakkan, namun ingatan  akan Alvredo tidak semata-mata hanya pada kekalahan dan keterpurukan.

Tidak  ada toleransi kekalahan dalam sebuah pertandingan liga seperti ini,  Alvredo dengan hormat bertanggung jawab akan kejadian ini, dengan  mengakhiri hubungannya dengan tim bajol ijo. Sejenak kita perlu  meluangkan waktu untuk mengingat jasa emas yang tak akan pernah bisa  dilepas bagi para bonek mania, meski itu hanya dalam ucapan kata terima  kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun