Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Psichoses Rasa

5 November 2023   23:31 Diperbarui: 6 November 2023   01:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini terlintas dalam benak

Bagaimana ruang, udara yang kamu rasakan

Seperti apa rasanya

Lembab, dingin, gelap, bahkan menyesakkan

Rupanya begini menjalaninya

Rupanya heningmu sebab suara yang tertolak

Entah sabar yang berkepanjangan

Atau memang mulut yang tertahan terkunci lama

Sehingga suaranya tertinggal hanya di kerongkongan

Tidak ada penolakan yang nampak

Mobil dengan sirine menghampiri dengan tatapan nanar mata yang penuh tanya

Kembali dengan rasa takut dan ancaman

Kayu berlubang dengan kuncinya mengikat kuat kaki dan tangan

Betapa sakitnya menahan sesak sendirian?

Mencoba berulah dan mengakhiri takdir, tapi Tuhan enggan berpihak diri

Pada akhirnya kepayahan nampak

Hilangmu, sebab sesak yang meledak

Prakata Rasa

Kiki Ambarizki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun