Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Drama Cina "Go Ahead" Toxic Parenting tapi Penuh Amanat

5 Juni 2023   19:01 Diperbarui: 6 Juni 2023   15:05 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdamai dengan takdir

Mereka tidak mencela takdir apapun dalam hidupnya, dijalani setiap harinya walaupun dihantui banyak mimpi buruk dan ketakutan yang tiada henti. Tetap menjalani hidup layaknya manusia biasa diluaran. Diperlakukan oleh orang tua sendiri dengan tidak baik tapi dengan gagahnya mereka hanya berserah pada takdir yang ada. 

Bangkit dalam keterpurukan

Saking tidak mulusnya mereka hingga menjalani hidup di masa remaja tetap mengalami permasalahan dan orang lama yang terus bermunculan dan membuat ulah, mereka tidak perduli dan terus bangkit dengan terus sekolah dan belajar hingga mencapai kesuksesan, terus hidup dalam berbagai lika-liku yang menerpanya. Bukan hanya cerita dari 3 orang ini, tapi teman-teman Jian jian juga menghadapi hal yang sama ketika cita-citanya tidak sesuai dengan apa yang orang tua inginkan, mereka awalnya mengikutinya namun pada akhirnya mereka harus mengambil keputusan yang benar apa yang perlu dan tidak perlu dalam hidupnya. Terus bergerak dan tidak berhenti.

Tidak ada yang sempurna dari sebuah keluarga, kesempurnaan hanya tertanam dari bagaimana dan apa yang diciptakan. Jika menciptakan sebuah kedamaian maka akan nampak yang damai jika menciptakan pelik maka hanya akan ada  sedih yang dipetik. Komunikasi, kesiapan selalu diperlukan dalam sebuah keluarga, pondasinya adalah orang tua, jika pegangannya saja runtuh bagaimana bangunan itu akan kuat. Anak hanya belajar dari apa yang dilihat, yang didapat dan apa yang ditanamkan. Berhenti menyalahkan, dan koreksi diri sendiri dulu, sudah layakkah menyalahkan jika diri memang sudah betul benarnya. Kita tidak bisa menyalahkan apa-apa pada takdir, karena itu sudah ditetapkan, kita hanya bisa memperbaikinya dengan mencari jalan yang lebih baik. Dalam hidup selalu jatuh, tidak selalu bangun. Maka jika jatuh terus bangun lagi seterusnya begitu, bukan membiarkan jatuh berterusan.

Cirebon, 5 Juni 2023

Kiki Ambarizki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun