Perlahan-perlahan ku lepaskan luka
Berjalan menepi sedikit saja
Terlepas lukanya
Kembali hidup dengan tawa
Menjalani seisi ruangan serta udara dengan bangga
Ku pikir aku tak bisa
Ternyata terlepas juga
Bertemu dengan tawa yang sama
Bercanda riang gembira
Ku kira tawa itu nyata
Ternyata kita sekelompok tawa penuh luka
Tawa kebebasan atas duka
Perpelukan dalam kata
Dalam hujan menatap air dan tanah yang basah
MenerobosnyaÂ
Dengan tawa lepas walaupun badan meringkuk kedinginan
Tapi tawa tetap memiliki teman
Bersama dengan rona sama membuat kita lebih percaya
Kita ada saling menatap mesra
Saling merasa
Saling berkaca
Saling percaya kita manusia pilihan-Nya.
Sudut ruang,
17 Maret 2023
Kiki Ambarizki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H