Banyak yang tertikam dunianya, hanya karena orang tua dan keluarga besar dari bapaknya. Sibuk mencela dan mencerca, sibuk menimbun dendam dan sebalik makian. Rongga nafasnya hanya dibuat untuk memporak-porandakan kesombongan untuk tetap menjatuhkan dan melumpuhkan, bukan saling mengulurkan tangan dan saling berpegangan.
Banyak yang bernanah sebab mulut dan sikap para pengguru egois, si paling sok tahu kisah. Padahal dirinya tidak tahu seberat apa perjuangannya melawan dunia.
Ah sudahlah, mari bekerjasama dengan hati yang gembira bersama hati yang lapang dada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H