Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Noktah (10)

29 September 2022   10:22 Diperbarui: 29 September 2022   10:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan sama berulang setiap hari, hanya saja rolling bagian misal Kayla apa kemudian Kak Anis apa, oiya ada 1 lagi, namanya urwah, urwah juga sama nmaun bedanya dia tidak mess, bolak-balik karena mungkin dekat. Jadi selama bekerja kita ada 3 orang karyawan dan yang punya toko tinggal di belakang tokonya. Jika barang baru masuk yang menghandle hanya Kak Anis karena dia lebih lama bekerja disitu, kemudian lebih paham mengenai pembukuan barang.

Kayla dan urwah bertugas melayani, dan sekarang sudah bisa melayani lusinan, karena akan ada bonus yang didapat jika bisa menjual lebih banyak. Lumayan bisa buat beli krudung baru. Semenjak bekerja disitu tidak lain pasti sangat menarik mata untuk sekedar melihat tentu ingin membeli berbagai macam krudung yang tersedia. Dari paris, sifon, hingga segi empat yang penuh motif. Gaji yang didapat disini hanya 1juta tapi sudah dapat makan beserta tempat tinggal. Ya, lumayan untuk uang jajan daripada menganggur di rumah menunggu ijazah keluar.

Pengalaman ketika melayani pelanggan dengan suasana ramai menjelang lebaran. Banyak sekali suara ripuh pelanggan yang semuanya minta dilayani, "Kak,kak kaaaaaak" "mbak, mbak, mbak" sebagai yang melayani tentu harus selalu pasang muka penuh dengan senyum manis dan ramah tamah sebagai kesan positif kepada pelanggan agar pelanggan kembali lagi untuk membeli barang disini.

Ada beberapa pelanggan yang Kita sendiri gak bisa ekspek sampai sini, karena memang ini diluar jaangkauan mereka sebagai penjual/pelayan. Beberapa kali sering menemui pembeli yang meminta saran untuk lebih bagus mana dan cocok mana. Tentu sebagai panjual Kayla menawarkan dari harga paling mahal dulu dengan bahan yang bagus dan motif bagus kemudian jika kurang cocok baru beri yang sesuai kriteria pelanggan tersebut. Lalu cocokkan dengan gaya bicaranya. 

Kayla ini anaknya memang sok tau, tapi pelanggan selalu puas ketika Kayla menyarankan apa yang Dia sarankan. "iyaaa Kakak mau yang mana? Kakak butuhnya buat siapa? Dan mau bahan yang seperti apa? Nanti Kita pilihkan" ungkap Kayla, Dia selalu mendetail perihal menyarankan, padahal dia bukan seorang konsultan, tapi dia selalu optimal ketika orang lain menanyai pendapatnya.

Sejak saat orang-orang banyak yang mencarinya ketika ingin memesan suatu barang di toko ini, Kayla semakin bahagia menjalani harinya, bahkan yang ditunggu ketika buka toko adalah pelanggan. Menjadikan pelanggan puas terhadap pelayanannya adalah kepuasan untuk dirinya sendiri karena bisa bermanfaat untuk orang lain.

Setelah beberapa bulan bekerja, tes SBMPTNpun muncul, sebelumnya Kayla ini sudah memikirkan setelah SNMPTN gagal Kayla merundingkan dengan teman-temannya dan memutuskan untuk mengikuti tes ini yaitu SBMPTN, tes yang mempunyai dua kubu, yaitu Soshum dan Saintek dari kedua ini Kayla sama sekali bukan dibidangnya. Sushum bisa masuk sedikit karena ada mempelajari sosiologi dan antropologi namun untuk saintek bisa dibilang sangat jauh. Akhirnya Kayla mencoba mencari informasi mengenai tes tersebut dan diberikan informasi dari seniornya beserta diberikan buku untuk belajar dan tebalnya menyerupai buku kamus bahasa inggris bahkan lebih lebar dan tebal. Buku tersebut hanya beberapa yang Kayla pelajari, karena semuanya Kayla kebingungan, pada waktu Kayla bekerja buku tersebut tidak Dia bawa dan waktu ujian sudah mau di mulai. Berakhirlah mengikuti ujian tanpa belajar.

Manusia dengan ketidak segala prepareannya. Tidak punya persiapan matang, juga asal ikut-ikutan.

Pagi itu Nadin, nadin adalah teman sekelas Kayla menyusul Kayla untuk ikut seleksi tersebut, ternyata Nadin bekerja ditempat ini juga namun di cabang Kanoman Kesepuhan dipasarnya. Akhirnya Kayla meminta izin pada malam harinya kepada pemilik toko dan dimasukkan itu ke dalam cutinya Kayla. Akhirnya keesokan harinya berangkat ke SMP Al-Azar sekolahan yang cukup luas bahkan sangat luas daerah kota yang baru pertama Kayla temui, lagi-lagi suasana baru dan pengalaman baru. Kayla dengan segala kepolosannya mengikuti temannya dan juga melihat kartu ruangannya. Ternyata ada temannya juga yang 1 eskul dulu anak IPA yang mengikuti tes juga dan Kita 1 ruangan.

Naya : "eh Kayla, ikut juga?"
Kayla : "hehe iyanih, gataulah ikut-ikut aja"
Naya : "wih keren, udah belajar banyak berarti."
Kayla : "boro-boro aku gak ada belajar sama sekali Nay, seriusan gatau ntar jawabnya gimana, pake feeling aja kali ya. Deg-degan banget asli. Mana ini orangnya banyak banget ribuan. Serem aku pas baru masuk, isinya lautan orang."
Naya : "tenang-tenang bawa santai aja, eh tapi aku juga deg-degan daritadi liat saingan banyak. Ehhh itu ada Jeko kamu liat belum? Dia kayanya ambil seni di bandung deh atau gak IPB kayanya dia, noh bawa gitar juga, diakan jago banget main musik sama nyanyi."
Kayla :"saingannya modelan Jeko yaaa serem banget yak hahahaha"

Akhirnya jam akan dimulai dan para peserta diberi arahan untuk memasuki ruang ujiannya masing-masing. Dan bangku Kayla depan belakang dengan Naya. Rasanya dalam ruangan tegangnya minta ampun, tegang karena gak bisa jawab dari semua pertanyaan. Bahasa indonesia doang yang bisa.

Ujian berakhir dan semuanya berkumpul kembali dan balik masing-masing. Ujian yang paling menegangkan adalah ketika tes SBMPTN yang tentu tidak tahu alur model soalnya ditambah suasana yang mencekam dan mindset yang berfikir saingannya berat sekali, dari situ saja sudah mental kalah.

Kayla kembali ke tempat bekerja, dan menjalani aktifitas seperti biasa. Setelah pengumuman SBMPTN selesai, dan Kayla tidak lulus, dan Kayla biasa saja karena sudah tahu hasilnya. Kayla memutuskan untuk bekerja. Setelah bekerja di Toko Hijab, Kayla memutuskan resign karena ijazah sudah dibagikan dan Kayla mencari peruntungan ditempat lain. Ketika hendak balik ke rumah dan kena marah orang rumah karena berhenti bekerja, ada 1 hal yang mengiris hati Kayla ketika mendapat kabar dari adiknya yaitu ada Surat Undangan dari Universitas Majalengka yang ada di tong sampah, yang membuangnya adalah bibinya.

Sivia : "Kak, ada surat tuh di tong sampah sore tadi di buang sama bibi. Gatau ada univ-univnya apaan."

Kayla langsung bergegas ke tong sampah depan rumah dan mencoba mencarinya dan dia temui itu. Isinya surat Undangan di UNMA dengan prodi Ilmu Komunikasi. Kayla hanya menangis merasakan cara orang-orang disekitarnya yang tidak memiliki hati, apa salahnya sekedar meletakkannya saja biar nanti dibaca oleh Kayla, ini justru menyengajakan dibuang dan itu sudah sempat dibuka, berarti mereka tahu isinya. Walaupun itu tidak penting dan mungkin hanya sekedar surat undangan, menurut Kayla itu berarti entah sebagai mimpi atau pemicu semangatnya kembali utuh.

Sejak kejadian itu Kayla semakin terpacu semangatnya untuk kembali Kuliah, namun telinganya sakit karena brisiknya omongan semua orang, akhirnya Kayla memutuskan kembali bekerja dan yang di dapat adalah Kerja sebagai buruh Pabrik tekstil produksi benang. Termasuk pabrik produksi terbesar di daerah sekitaran sini. Dengan antek-antek orang dalam dari guru Bahasa Arabnya, yang mempunyai teman seorang satpam akhirnya Kayla bisa bekerja di situ.

Pulang pergi dengan 3 shift membuat dirinya kualahan jam tidurnya, bahkan harinya masih sama seperti di sekolah, dia hanya membawa botol air minum saja, selebihnya dia makan dikantin tanpa jajan, sedangkan yang lainnya makan sambil jajan makanan lainnya. Untuk merasai semuanya rasanya tidak cukup yakin selain malu, Kayla selalu berfikir jika pengeluarannya banyak, uangnya akan habis hanya untuk jajan saja setiap bulan, sedangkan dia harus bayar ini dan itu sejak saat itu Kayla menjalani hari menjadi orang yang seperlunya berteman dengan siapapun dan biasakan untuk sendiri. Bahkan setiap senin kamis Kayla tidak pergi ke kantin dan memilih untuk sholat dhuha dan berdiam di musholah. Saat genting seperti inipun Kayla selalu tidak memikirkan dirinya dan hanya orang lain yang dia fikirkan. Dia selalu dianggap aneh oleh orang kebanyakan karena suka sendirian.

Pekerjaannya disini adalah sebagai Operator Produksi bagian Winding yaitu menjadikan cap menjadi bal gulungam besar. Awalnya cukup melelahkan jadi anak training yang bau kencur, dipermainkan oleh kapok (kepala kelompok) atau leader yang dianggap orang baru itu lemah, harus diberi pelajaran dulu habis-habisan baru bisa tahan banting dan kuat jadi karyawan. Masa training berjangka 1 tahun, selama itu pula Kayla mengalami setiap pagi jadi tukang sapu-sapu di sectionnya karena dibagian bawah pasti ada kapas yang berterbangan, dan biasanya kalau pagi petinggi india selalu datang dan marah jika tempatnya kotor. 

Semua anak baru akan diperlakukan sama oleh Kapok yaitu menyapu setiap pagi ini dilakukan mengelilingi semua mesin berkali kali sampai siang dan disekitar itu saja. Setelah bagian menyapu, kemudian beralih jadi checker mengangkat cap yang bertumpuk segera mungkin dengan 2 tangan dan 10 jari bersamaan sebanyak-banyaknya, membuat punggung sakit tangan hitam-hitam karena terbentur besi yang menadah cap beserta kotor karena terseret-seret.

Keluhanpun terjadi setelah beberapa bulan dijalani, dan masih ditempatkan di tempat yang sama, salahnya adalah ketika Kapok diam dan Kayla sebagai anak buah diam juga tidak terjalin komunikasi maka dianggaplah Kayla ini tidak bisa apa-apa, walaupun pada akhirnya jaga mesin juga tapi ini speednya lebih cepat lagi dan Kayla semakin kualahan. Menjaga 12 mesin secara bersama dan hanya 1 orang saja itu cukup melelahkan. Belum lagi cop untuk menandai sticker di gulungan ball, itu membutuhkan waktu juga. Akhirnya Kayla memutuskan untuk resign dengan alasan ingin kuliah padahal memang ingin resign saja. Dan kembali kena marah orang rumah. Hidupnya selalu dengan aturan, dan seperti yang diketahui ladang uang mereka adalah Kayla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun