Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Plesetan Kagum (3) Selesai

24 September 2022   16:21 Diperbarui: 24 September 2022   16:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Setelah pertemuan singkat itu, Kayla akhirnya berangkat bekerja di luar Negeri, dan tentu saja perihal Reno sudah tidak dipusingkan lagi, hanya bisa mengagumi dalam diam.
     Mengagumi dalam diam ini berjalan dalam waktu yang cukup lama hingga hampir 2th kemudian akhirnya diketahui juga dan entah jalan apa yang akhirnya menjadikan Reno mengabari Kayla terus menerus di saat Kayla mulai tidak memperdulikannya lagi.
Awalnya Kayla sangat mengaguminya tapi diacuhkan oleh Reno, bahkan dianggap terlalu agresif karena menyukai terlalu berlebih, padahal hanya sekedar kagum tapi Reno justru risih akan sikapnya yang sering memata-matainya lewat media sosialnya. Postingan terakhirnya yang membuat Kayla kagum adalah ketika Reno mangantarkan ibunya ke Bandara. Ada hal yang membuat Kayla terkagum-kagum yaitu melihat Reno salim tangan ibunya dengan khidmat dan mencium kening ibunya begitu tulus. Yang terlintas dalam fikiran Kayla adalah : "dengan ibunya saja dia begitu lembut, apalagi nanti dengan istrinya? Bisa jadi akan diperlakukan sama." Fikiran itu yang membuat Kayla semakin terpanah oleh sikapnya. Belum lagi sebelumnya, ketika dia jadi MC dikajian, ternyata dia ini Wakil Ketua Remaja Masjid disitu, semakin berkali lipat rasa kagumnya. Siapa yang tidak menyukai laki-laki yang pintar dan juga aktif dimana saja. Belum lagi Reno ini bekerja di kantor Elpiji sambil berkuliah, dan Ayahnya sudah tidak ada. Banyak hal yang membuat Kayla salut, informasi begini Kayla dapatkan sendiri dari berbagai cara beginilah tingkah perempuan ketika menyukai laki-laki bisa dicari informasinya sampai ke akar-akarnya.
     Hari itu, hari dimana Kayla ingin berangkat kerja, namun Reno tiba-tiba video call menghubunginya. Orang yang biasa acuh kemudian menghubunginya adalah sebuah keanehan namun Kayla tetap melayaninya dengan semangat walaupun kagum itu mulai luntur, karena yang dikejar semakin lari pada hari sebelumnya.
Reno : "Assalamu'alaikum Kay?"
Kayla : "iya Wa'alaikumussalam a'"
Reno : "gimana nih kabarnya?"
Kayla : "Alhamdulillah baik. Ada apa?"
Reno : "hehe enggak, kangen aja sama Kay"
Halah plesetan kata kangen.
Nasib baik Kayla ingin bekerja, jadi bisa memutuskan komunikasi tersebut dan tidak lama-lama melayaninya.
     Reno semakin menjadi-jadi dan selalu mengonteknya, Kayla justru semakin kesal. Kesal karena kenapa tidak dulu-dulu, disaat dia menyukainya, bukan sekarang disaat sudah berusaha melupakannya? Tapi Kayla justru runtuh pertahanannya dan masih melayani orang seperti itu. Rasa kagumnya mulai berkurang ketika orang tersebut mulai banyak notice dan reply kegiatannya. Bahkan Reno sempat bilang bahwa diamenukai Kayla, setelah sekian lama dia baru mengatakannya? Pergi kemana saja dia? Bahkan ketika ulang tahun Reno dan Kayla memberikan hadiah tidak ada respon apa-apa bahkan biasa saja. Justru ini kebalikannya. Do'a yang biasa sampai kelangit dan selalu dilantunkan Kayla untuk bisa dekat dengannyapun sudah semakin surut dan tidak terucap lagi.
Ada hal yang perlu di garis bawahi lagi, laki-laki akan datang ketika perempuan itu mempunyai daya tarik sendiri seperti mandiri, banyak melakukan kegiatan positif, cantik dan hal baik lainnya, dan akan pergi ketika perempuan itu payah. Kayla menilai ini berdasarkan perkara yang sering Dia temui dibeberapa kasus yang sering di alaminya.
     Setelah 3 tahun dengan lika-liku drama chatting yang hanya sekedar teman biasa, ketika pulang Reno mengajaknya bertemu.
Dan akhirnya, sudah terduga sebelumnya di chatt terakhirnya bahwa Reno bukan laki-laki yang agamis yang terlihat di awal. Mana ada laki-laki Sholeh mengajaknya bertemu? Apalagi berdua? Itu sebuah hal tabu.
Dan taraaaaaa.....
Reno mengendarai sepeda motor untuk menjemputnya
Reno : "Hyyy Kay"
Kayla : "Hyy a'"
Reno : (memboncengnya dengan sambil menengok ke belakang)
Kayla : (menepuk pundak Reno sambil berkata : gausah nengok terus")
Reno : "yaaa gapapa, orang mau tau."
Kayla : "kan lagi di jalan,nyetir aja dulu."
Reno : "yaudah iyaaaa."
Akhirnya kita nongkrong di caffe. Dan Reno gak berhenti lihat Kayla.
Diluar ekspektasi, Reno bukanlah Reno, semua yang terlihat di media sosial adalah palsu. Ayat-ayat ataupun dakwah yang terlantun di media sosialnya hanyalah konten. Dia Reno adalah lelaki yang sama dari kebanyakan, bukan laki-laki baik yang tidak bersikap aneh. Reno ternyata ya laki-laki nakal kebanyakan yang sama saja sikapnya jika menyukai perempuan. Cukup berani padahal itu pertemuan pertama. Walaupun hanya sekedar memegang tangan ini bisa termasuk pelecehan jika dibiarkan.
Setelah kejadian itu Kayla tahu siapa Reno, dan mulai lepas kontak dan tidak menghubunginya lagi. Ketakutan yang akhirnya membawa trauma tersendiri. Bahkan Kayla sempat berpesan dengan Reno : "a' Ren, Kamu anak baik, anak sholeh jangan berbuat hal yang gak baik, kamu itu anak baik." Kalimat ini di ulang berkali-kali oleh Kayla, namun di tepis habis oleh Reno.
Kayla ketakutan bukan main dan justru dia minta untuk segera pulang.
Berpegang tangan itu mungkin di era sekarang adalah hal lumrah namun dari segi presepsi lain akan beda lagi maknanya, belum lagi ini melibatkan orang yang di mata Kayla adalah orang paling baik dari sudut pandangnya dengan latar belakang yang baik. Bukan hanya itu, Reno ini otaknya isinya penuh dengan hal bukan-bukan. Itu juga yang menyebabkan Kayla semakin takut dan menjauhinya. Bukan apa, lebih baik sekalian dengan yang tidak baik, daripada dengan orang yang diluar sok baik di dalamnya bejat.
Menurut Kayla, hidup bukan tentang bagaimana terlihat baik dimata orang. Hidup ya hidup saja, jika baik ya biarkan jika tidak baik ya tunjukkan saja. Untuk apa berpura-pura menjadi orang lain? Bukankah itu cukup munyusahkan dan menyesakkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun