Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Plesetan Kagum (2)

24 September 2022   15:19 Diperbarui: 24 September 2022   15:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Selang beberapa hari, akhirnya 2 orang ini saling DMan via Instagram. Namun hanya 1 orang yang dekat dengannya diantara 2 orang tersebut, yaitu Kak Roby sedangkan A'Reno hanya sekedar memfollownya. Selang beberapa waktu akhirnya Roby dan Kayla berteman baik bahkan sempat juga bertemu karena memang ada urusan tertentu yang mengakibatkan tidak bersengaja bertemu. Kayla ternyata diam-diam sering memperhatikan instagram dari Reno yang berisikan tentang kajian yang berbau agamis beserta sering mengcover lagu dan ia yang menyanyikannya. Lama kelamaan Kayla mengaguminya karena sering sekali melihat story ataupun feed istagramnya. Tiba-tiba Reno mengabari Kayla di DM, Kayla mulai curiga ini pasti ulah dari Roby. Berkat kedekatannya dengan Roby, dan Kayla sering sekali menceritakan bahwa dirinya mengagumi Reno, Robypun menceritakan hal tersebut kepada Reno, dan bertanya kepada Kayla. Pada akhirnya, mereka saling berkabar via whatsapp, dan lebih intens berkabar. Namun hanya seperlunya sekedar say hello ataupun yaaa bertanya kabar pada akhirnya. Hari itu Kayla menginap di rumah neneknya, bersama adiknya. Dan dihari sebelumnya Kayla sempat melihat brosur online mengenai Kajian di Masjid terbesar di daerah tersebut, bahwasannya hari Ahad akan di adakan Kajian rutin. Langsung terbesit ingin segera kesana jangan sampai tidak datang, karena ini kesempatannya bisa menemui Reno sekaligus kapan lagi bisa merasakan belajar di Masjid tersebut, terakhir kalinya kesana ketika masih bekerja di Restoran dan ngekos disana itupun ketika sholat tarawih, karena biasanya tarawih di Musholah dekat kosan, karena anak-anak kosan yang sudah ontime menunggu untuk tadarusan. Btw, Kayla ini sudah berhenti bekerja di restoran tersebut Dia bekerja selama 1th kemudian dia mencoba jadi Beauty Advisor di Wardah, sudah seleksi dan wawancara, sudah mulai belajar juga tapi Kayla tidak meneruskannya, lalu mencoba peruntungan dengan melarikan diri pergi ke Negeri jiran Malaysia. Di hari dimana hari kajian tersebut adalah hari-hari terakhirnya berada di Indonesia, dengan begitu ketika sholat malam Dia memutuskan untuk sepertinya harus bertemu dengan orang ini, yang belum Dia kenali secara langsung hanya 1x pertemuan yang tanpa sapa dan saling menyapa melalui media sosial saja. Ketika hendak sholat malam kaki Kayla tiba-tiba terkilir, dan itu masih belum ada rasanya. Pagi harinya Kayla nekat berangkat dari arah rumah neneknya menuju Masjid tersebut yang jaraknya cukup jauh, Kayla ditemani adiknya beserta teman SMAnya dulu. Karena Dia hanya tahu temannya yang inilah yang bisa diajak ke Kajian. Diperjalanan mereka sangat bersemangat apalagi Kayla, disepanjang jalan senyumnya merekah seperti ingin bertemu harta karun yang melimpah. Memang sangat konyol ketika Kayla sedang merasakan sesuatu yang berbeda. Sesampainya di Masjid, mereka bertiga menulis daftar tamu, kemudian memasuki Masjid, pertama masuk dan melihat daftar tamu yang dipenuhi ukhti-ukhti sholehah, MasyaAllah hati Kayla berasa minder, insyekyurnya kembali keluar, dengan baju yang hanya berbalut biasa dan hijab paris yang tidak begitu melambai seperti para panitia. Ruangan masih sangat kosong, hanya ada satu atau dua orang saja, bisa dibilang Kayla adalah orang yang awal datang. Melihat sekelilingnya sedang sholat dhuha, Kaylapun beserta temannya mengambil air wudhu, kemudian sholat dhuha terlebih dahulu. Kajian ini dilakukan minggu pagi sekitar pukul 8-9nan. Suara seruanpun dilantunkan untuk yang baru datang, dipersilahkan untuk sholat dhuha terlebih dahulu sambil menunggu ustadz ataupun pemateri datang. Kayla ini jika kagum memang kagum, bahkan bisa dibilang do'apun akan ia panjatkan jika perlu. Maka ketika selesai sholat dhuha, Kayla berdo'a agar bisa melihat Reno, bahkan do'anya seperti ini "Ya Allah, pertemukan aku dengannya, tidak apa hanya aku yang melihatnya, dia tidak perlu tau aku di majlis ini, aku hanya perlu melihatnya saja hari ini karena aku akan pergi lama." Selesai do'a tersebut, Kayla dan temannya merapikan mukenah, kemudian duduk dibarisan depan baris ke dua. Qodarulloh, Reno ternyata jadi pembawa acara dia pembuka acara tersebut, dan tentu saja Kayla melihatnya didepan mata kepalanya sendiri tanpa Reno tahu. Bahagianya bukan main, adiknya melihatnyapun tertawa terbahak-bahak dan berkata : "hahahah seneng lu seneng ketemu sama orang yang disuka" karena Kakaknya bukan fokus ke penceramah malah pandangannya mengarah ke Reno terus. Ini patut di garis bawahi bahwa tindakan tersebut tidak baik. Kaylapun menyadarinya dan beristighfar berkali-kali. Reno ini bukan sosok laki-laki yang tampan, tapi dia punya valuenya sendiri, dari gaya bicaranya, berdirinyapun terlihat menarik baginya, apalagi ketika berbicara didepan. Semakin kagumlah Kayla dengan sosok Reno ini. Kajianpun berjalan dengan lancar, ingin bertanya tapi malah tidak fokus dan malu sendiri, karena Kayla hanya ingin tahu dia tanpa dia tahu kalau dirinya ada disitu. Menjelang kegiatanberakhir, kaki Kayla sudah merasakan sakit, sebab terkilir semalam tapi Dia tetap tidak merasakannya namun ketika acara selesai justru sakitnya terasa. Memang ya ketika kagum itu merusak otak rasa sakitpun tidak ada rasanya. Ketika pulang Kayla kualahan membawa kakinya benar-benar sakit dan tidak bisa berdiri dengan baik. Kemudian teman dan adiknya memapahnya, namun Kayla malu dan hampir sakit menahan sakitnya berdiri. Ini benar-benar seperti orang jompo dan hampir mau mati rasanya karena sakit sekali. Difikirannya hanya mau memotong kaki ini. Akhirnya sampai didepan jalan raya, dan langsung segera naik angkutan umum, padahal masih ingin mengelilingi alun-alun atau apalah. Kebetulan masjid tersebut dekat alun-alun yang seperti biasa kalau di hari minggu pasti ramai orang jogging maupun abang-abang jualan jajanan. Karena sakit kaki Kayla yang tak tertahankan akhirnya memutuskan segera pulang. Kayla menahan tangis yang sudah menjatuhkan air mata berkali-kali, tapi tetap mencoba bahagia karena nadzarnya terkabul. Temannya turun ditempatnya, kemudian Kayla dan adinya di perjalanan menuju rumah neneknya lagi. Sampai sana segera Kayla mengadu ke pamannya bahwa kakinya sakit sekali dan akhirnya diberi minyak dan di urut kakinya. Sakit ini baru sembuh setelah 3 hari, karena memang ini benar terkilir, jika tidak segera di obati bisa membahayakan bahkan memar. Bersambung......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun