Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Noktah (7)

17 September 2022   00:53 Diperbarui: 18 September 2022   04:31 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

setelah beberapa menit dengan pesan yang berderet akhirnya dibalas oleh Naffa dengan segala amarahnya.

Naffa : Apa, Kamu gak ngerti apa besok ujian, aku lagi belajar. yaudah kalau kamu ribut putus terus kita udahan aja.

setelah perdebatan yang panjang dan memang tidak begitu panjang karena takut nantinya mengganggu lagi maka Kayla memutuskan untuk diam dan hanya bisa menangis.

Besok harinya masih sama menangis dikelas dengan temannya, masih merasa tidak percaya putus dengan cara seperti itu. setelah ditelusuri memang keluarga dari Naffa adalah orang yang protect apalagi perihal pendidikan. jadi kalau anaknya tidak belajar maka akan ada konsekuensi yang diterima. mungkin karena hal itu juga emosi Naffa tidak bisa terkontrol dan juga Kayla si biang kerok suka memancing emosi orang. dan hubungannya memang sudah tidak bisa diselamatkan lagi.

sebelum dari kejadian itu, memang dua orang ini sudah banyak sekali mempunyai perbedaan dari segi pemikiran. jika Naffa adalah manusia yang tertata, rapih dan pintar maka Kayla adalah manusia santai, absurd, dan biasa saja. Jika Kayla bentuk dari tawar-menawar, maka Naffa adalah Konstan, dengan bentukan yang harus secara tunai dan langsung jika A ya A tidak ada penawaran lagi. Putus dengan cara yang tidak baik, tapi bertemu lagi dengan cara baik, trip bersama dengan cara sama berboncengan dan bisa berfoto dan ini Naffa yang memintanya, bedanya hari terakhir pertemuannya Kita dengan kesendirian yang sama tanpa ada rasa. Baik-baik ya Naffa, bahagia selalu (ucap Kayla dalam hati).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun