Mohon tunggu...
Kiki Abulva
Kiki Abulva Mohon Tunggu... Freelancer - EDITOR FREELANCE

HAI, SAYA KIKI BEKERJA SEBAGAI FREELANCER FOTO EDITING. HOBI SAYA ADALAH MENJADI FOTOGRAFER ALAM. SAYA JUGA SERING MEMBACA BUKU SEJARAH BANGSA INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Senjata dan Peralatan Samurai Jepang Kuno

15 September 2024   15:02 Diperbarui: 15 September 2024   15:07 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa Kamakura, samurai mengenakan baju zirah yang dikenal sebagai o-yoroi. Zirah ini dirancang untuk melindungi tubuh saat berkuda, tetapi juga memberikan fleksibilitas yang cukup untuk memungkinkan samurai bergerak dengan lincah. O-yoroi terdiri dari plat besi yang dijalin dengan tali kulit atau sutra, menciptakan perlindungan yang kuat namun tidak terlalu berat.

O-yoroi sering kali dihiasi dengan lambang keluarga atau simbol-simbol kehormatan yang melambangkan identitas samurai. Baju zirah ini dirancang tidak hanya untuk melindungi tubuh, tetapi juga untuk menunjukkan status pemakainya di medan perang.

Era Muromachi dan Perkembangan Senjata

kikume.or.id
kikume.or.id

Saat Jepang memasuki Era Muromachi (1336--1573), pertempuran mulai lebih banyak melibatkan strategi kelompok besar dibandingkan duel satu lawan satu. Ini memaksa perubahan dalam peralatan tempur samurai. Senjata api seperti arquebus (senapan kuno) mulai diperkenalkan oleh para pedagang Portugis pada pertengahan abad ke-16. Samurai, yang semula sangat menghargai pertarungan jarak dekat, perlahan-lahan harus beradaptasi dengan teknologi baru ini.

Namun, meskipun senjata api mulai mendapatkan tempat, pedang tetap menjadi simbol kehormatan dan status. Para samurai tetap menghargai keterampilan bertarung mereka dengan katana, meskipun peran praktisnya dalam pertempuran mulai berkurang.

kikume.or.id
kikume.or.id

Seni bertarung samurai dan teknologi yang mereka gunakan mengalami perkembangan dramatis sepanjang sejarah Jepang, tetapi esensinya tetap berakar pada nilai-nilai kehormatan, disiplin, dan ketaatan. Perubahan dalam politik, militer, dan budaya terus memengaruhi senjata dan peralatan mereka hingga Restorasi Meiji, ketika samurai dihapus sebagai kelas sosial dan Jepang mulai memodernisasi militernya dengan senjata dan teknologi Barat. Kendati demikian, warisan samurai, baik dalam bentuk senjata maupun filosofi hidupnya, tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas nasional Jepang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun