Tuhan,
pernah Kau kabulkan celoteh perihku,
saat anakku malu mengakui Ibunya,
seketika mengeras membatu sekujur tubuhnya.
Tuhan,
saat makin banyak anak negri ini durhaka pada Ibu Pertiwi,
merampok hartanya, porandakan alamnya,
menipu saudari-saudaranya,
mengelabuhi umatnya,
menelantarkan bangsanya..
Kau dimana ? kenapa Kau diam saja ?
turunkan kuasa Mu, yaa Tuhan..
segerakan mereka menjadi batu,
agar Malin anakku, tidak kesepian.
KL 10 Jan 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!