Mohon tunggu...
Rizkhia
Rizkhia Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa PMM UMM Mengoptimalkan Kesehatan Keluarga melalui Penyuluhan Mengonsumsi dan Meyimpan Obat dengan Tepat

19 Februari 2024   01:24 Diperbarui: 8 Juli 2024   04:48 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Optimalkan Kesehatan Keluarga: Penyuluhan Mengonsumsi dan Menyimpan Obat dengan Tepat di Posyandu Merjosari, Kota Malang

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 

Program ini merupakan bagian dari kurikulum wajib bagi semua mahasiswa UMM dan merupakan inisiatif dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM). Dengan demikian, PMM diharapkan dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh di kampus kepada masyarakat secara lebih luas. PMM gelombang 1 Kelompok 6 ini beranggotakan 5 Mahasiswa, yaitu Rizkhia Shavitriany (Farmasi), Alifia Mashitha Etika Hidayat (Farmasi), Wulan Sarry (Farmasi), Ahmad Faiz Azhari (Farmasi), dan Septi Amalia Nur Azizah (Farmasi). Kegiatan PMM kelompok 6 dilakukan pada rentang waktu 19 Januari-19 Februari 2024 di Posyandu Desa Merjosari, Kota malang dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu I'anatut Thoifah, S.Pd.I., M.Pd.I.

Kelompok 6 mengusung program dengan tema "PENDAMPINGAN TATA CARA KONSUMSI OBAT DAN PENYIMPANAN YANG BAIK DAN BENAR". Tema ini dipilih karena pentingnya tata cara pemakaian obat dan cara penyimpanan yang benar untuk memastikan efektivitas pengobatan dan mencegah risiko efek samping yang tidak diinginkan. Obat rentan menjadi bahaya jika tidak digunakan secara tepat, terlebih pada balita dan lansia. Melalui penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya mengikuti petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, termasuk dosis yang tepat, frekuensi penggunaan, dan lamanya pengobatan. Selain itu, pemahaman mengenai cara penyimpanan obat yang benar juga akan membantu mencegah kerusakan obat dan memastikan ketersediaan obat dalam kondisi yang baik ketika diperlukan.

Penyuluhan diawali dengan penyampaian informasi tata cara pemakaian dan penyimpanan obat yang tepat dengan menggunakan media poster yang dibagikan kepada warga posyandu balita dan lansia. Poster dipilih karena merupakan salah satu metode komunikasi yang efektif dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat. Poster yang dibagikan berisi gambar dan tulisan yang menjelaskan langkah-langkah tata cara pemakaian obat yang benar, seperti dosis yang tepat, frekuensi penggunaan, serta instruksi penyimpanan obat yang baik dan aman. Selain itu, poster juga dapat menyampaikan informasi tentang potensi efek samping yang mungkin terjadi jika obat tidak digunakan sesuai dengan petunjuk. Dengan menggunakan poster sebagai media penyuluhan, kelompok 6 dapat menyampaikan informasi secara visual dan menarik perhatian warga posyandu.

Selain menggunakan poster sebagai media penyuluhan, Kelompok 6 juga memberikan contoh konkret tentang tata cara pemakaian dan penyimpanan obat yang tepat. Contoh konkret ini berupa demonstrasi langsung tentang cara menggunakan obat yang benar, termasuk memahami petunjuk obat, teknik penggunaan yang sesuai, dan langkah-langkah keselamatan yang perlu diperhatikan. Salah satunya yaitu mahasiswa menunjukkan cara mengukur dosis obat cair dengan menggunakan alat ukur yang tepat, seperti gelas ukur atau sendok takar, dan menunjukkan kepada warga posyandu cara mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. Selain itu, mahasiswa juga memberikan contoh tentang cara menyimpan obat dengan benar, seperti menyimpan obat dalam wadah yang tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering, serta terpisah dari obat lain yang mungkin memiliki interaksi yang tidak diinginkan.

Diskusi dengan ibu balita dan lansia di posyandu dilakukan dengan pendekatan yang ramah, terbuka, dan interaktif. Membuka sesi tanya jawab dan diskusi, di mana ibu balita dan lansia dapat mengajukan pertanyaan atau berbagi pengalaman mereka terkait penggunaan obat-obatan. Diskusi ini juga dapat digunakan sebagai kesempatan untuk memberikan penjelasan tambahan atau klarifikasi atas informasi yang telah disampaikan. Mahasiswa memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertanya lebih lanjut jika ada hal yang belum jelas, dan mengajak mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua audiens telah memahami informasi yang telah disampaikan dengan baik serta memberikan penguatan pengetahuan dengan merangkum poin-poin penting dan menekankan pentingnya menerapkan tata cara pemakaian dan penyimpanan obat yang benar.

Untuk mendukung kesehatan lansia, mahasiswa melakukan pengecekan kadar asam urat dan gula darah, serta memberikan obat herbal untuk para lansia. Kadar asam urat dan gula darah yang tinggi adalah masalah kesehatan umum pada lansia dan bisa menjadi faktor risiko untuk berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan lainnya. Dengan melakukan pengecekan ini, mahasiswa dapat membantu dalam deteksi dini dan pengelolaan kondisi kesehatan ini. Obat herbal dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan lansia secara alami. Ini bisa menjadi alternatif atau pelengkap bagi pengobatan konvensional yang telah mereka terima. Bagi balita di posyandu, mahasiswa memberikan vitamin serta makanan yang bergizi untuk mendukung kesehatan balita. Balita membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dengan memberikan vitamin dan makanan bergizi, mahasiswa membantu memastikan bahwa balita mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan dan perkembangan optimal mereka. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam memberikan perawatan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat, khususnya pada kelompok rentan seperti lansia dan balita.

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan inti dari kegiatan PMM yang dilakukan mahasiwa kelompok 6. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan terjadi perubahan positif dalam pola pikir dan perilaku kesehatan masyarakat, serta tercapainya peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup bagi lansia dan balita di posyandu Merjosari dan sekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun