Mohon tunggu...
Kika Syafii
Kika Syafii Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

Blog pribadi www.kikasyafii.com | Cinta NKRI

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memperhatikan Len, KPK dan Hasil Karyanya ditengah dugaan Len korupsi

31 Oktober 2015   10:49 Diperbarui: 31 Oktober 2015   11:25 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

PT Len Industri ini, seketika menjadi perhatian bagi saya ketika mulai muncul ke permukaan saat gemparnya dugaan korupsi eKTP (KTP Elektronik) yang dibongkar oleh KPK. Kenapa menjadi perhatian? Karena ternyata PT Len Industri ini perusahaan BUMN dan bergerak dibidang Teknologi Elektronik, teknologi yang juga sedang dikembangkan di perusahaan saya.

Saya banyak melakukan riset produk melalui produk-produk karya mereka. Sayangnya karena besarnya pemberitaan kasus dugaan korupsinya, jadi google lebih banyak berisi tentang pemberitaan kasus korupsinya, tentang produknya sangatlah minim.

Melihat hasil karya Len, sungguh geleng-geleng kepala. Meskipun BUMN ini hampir tidak terekspos, namun memiliki produk-produk yang tidak kalah dengan perusahaan teknologi non BUMN. Mereka memiliki teknologi untuk sinyal perkereta-apian, juga memiliki teknologi untuk perang seperti GPS dan Radar yang bisa mendeteksi kapal maupun pesawat tempur lawan. Ini seharusnya bisa sejajar dengan PINDAD, sesama perusahaan BUMN yang sangat berkaitan dalam kebutuhan ketahanan negara.

Pikiran saya semakin terbuka, bahwa sebenarnya bila Negara mau memfasilitasi bahkan sedikit memaksa semua perusahaan BUMN lain di Indonesia untuk menggunakan teknologi hasil karya PT Len, maka perkembangan teknologi produk asli dalam negeri akan semakin cepat menyeruak ke permukaan.

Misalnya: untuk sinyal kereta api harus digunakan oleh PT KAI, radar sistem digunakan oleh TNI dan ATM berdasar eKTP digunakan oleh semua Bank BUMN di Indonesia.

Sayangnya, kita semua tahu. Sebesar dan sehebat apapun produk dalam negeri, sangat sulit untuk bisa digunakan disini. Karena produksi dalam negeri maka sama dengan minim uang titipannya. Jadi banyak birokrat yang tidak bersedia menggunakannya disini. Seperti yang kita lihat dalam kasus mobil listrik. Teknologi hebat yang ditemukan oleh putra bangsa itu ditolak bahkan dikriminalisasi dengan alasan mobil listrik tidak lolos uji emisi. Antara ingin ketawa dan marah, namun disini kita bisa melihat betapa kepentingan kantong masing-masing telah membuat banyak pejabat dan hukum jadi tololnya naudzubillah.

Begitu juga dengan Len, KPK yang melibatkannya dalam dugaan kasus korupsi eKTP, berhasil membuka mata beberapa orang terhadap keberadaan perusahaan BUMN ini sekaligus juga menutupi keberhasilan produk-produk dalam negeri oleh PT Len Industri ini di media.

Semoga pemerintah Indonesia terus bersedia untuk menggunakan produk dalam negeri. Sehingga Indonesia bisa lebih maju ke depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun