Namun ia tetap mengajarkan ku untuk menjadi anak yang mandiri dan kuat. Aku didik oleh nya untuk menjadi perempuan yang kuat dan mandiri, karena nantinya aku yang akan menjadi contoh untuk adik adik ku.
Aku dan adik adik, kita yang masih sering bertengkar tentang segala hal meskipun sepele. Entah apa yang di permasalahkan tetapi pertengkaran nya juga yang membuat kita bisa lebih dekat dan paham satu sama lain. Kita sama sama tidak terlalu bisa menyampaikan bagaimana rasa sayang satu sama lain.Â
Tapi kita punya cara sendiri untuk itu. Memang cara pengajaran orang tua kita lebih sedikit berbeda dari yang lain nya tapi hal itu membuat lebih menyenangkan dan aku merasa pengajaran yang berbeda ini membuat aku menangkan segala pelajaran dari segala sisi yang berbeda.Â
Kita memang saudara kandung tetapi jika di lihat lihat, banyak orang mengatakan aku memang tidak mirip dengan mu maupun mami tapi aku adalah gabungan antara kalian, adik ku yang pertama dia tidak mirip dengan mu tapi dia benar benar cetakan mami bagai pinang di belah 2. Adik ku yang kedua banyak orang mengatakan ia mirip dengan papi. Ketika kita bertiga di sandingkan banyak orang yang mengira kita bukan lah saudara. Papi telah mendidik kita dengan sebaik mungkin
Sebenarnya aku tidak tau ini cerita tentang siapa ayah atau tentang keluarga. Ketika di minta untuk menceritakan tentang mu dan mami sudah banyak rangkaian kata yang akan aku tulis. Di pikiran ku sudah banyak cerita tentang mu tetapi aku lebih suka menyimpan semua cerita untuk diriku sendiri.
Aku bukan anak yang suka berkomunikasi, aku lebih suka melihat kalian dalam diam, aku lebih suka mendengarkan kalian bercerita tentang segala hal baik itu susah maupun senang karena dari cerita cerita kalian itu bisa menjadi bekal untuk kehidupan ku kedepan nya nanti.
karena mu aku di ajarkan banyak hal tentang kebaikan, tentang bagaimana cara melihat kehidupan ini dari sisi yang berbeda, cara untuk ikhlas dan sabar, cara untuk menjadi perempuan yang mandiri dan kuat. Dan aku ingin mengucapkan terimakasih ke papi karena telah memberikan banyak momen yang berharga, banyak pelajaran yang engkau beri kepadaku. Mungkin kita harus lebih sering untuk bertemu dan menciptakan momen momen yang membahagiakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H