Kami tinggal di hilir sungai peradaban
Mengail ikan di tepian sungai
Tak peduli dengan kotornya air mengalir
Sekedar bertahan hidup menggantung asa
Mata air peradaban telah dikuasai
Kaum licik bertopeng cendikiawan
Para rente berjubah santa klaus
Kumpulan pelawak bergelar senator mulia
Mereka racuni air sungai peradaban kami
Terkadang mereka kencingi dengan suka ria
Mereka bilang demi kesehatan dan kecerdasan kami
Kadang mereka katakan demi kesejahteraan kami
Memang sudah tak ada jalan bagi kami
Yang telah lama berdiam di hilir sungai peradaban
Kami minum air najis berharap hidup terus berjalan
Ikan - ikan bangkai pun terpaksa lahap kami makan
Namun dalam sunyi geliat anak cucu kami menyongsong
Akan tiba saatnya merebut kembali mata air peradaban
Di puncak gunung para dewata, agar hilir sungai kembali jernih
Untuk mereka yang berdiam di sungai peradaban
Tepi Sungai, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H