Mohon tunggu...
Olahraga

Usai KPK vs Polri, Muncul PSSI vs Mepora

16 Mei 2015   04:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:59 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja mereda kisruh antara KPK dan Polri, kini muncul bibit masalah baru yaitu PSSI vs Menpora. Sehari sebelum kongres PSSI yang berhasil menetapkan La Nyalla Mahmud Mattalitt sebagai Ketua Umum, Menpora mengeluarkan keputusan untuk membekukan PSSI. Hal ini tentu membuat PSSI geram dan tidak tinggal diam. Pasalnya, pembekukan ini akan berimbas pada eksistensi persepakbolaan Indonesia. Indonesia bisa dijatuhi sanksi oleh FIFA yaitu dilarang mengikuti laga-laga internasional, karena PSSI tidak independen lagi dan ada itervensi dari pihak ketiga. Namun tampaknya Menpora sendiri tidak gencar dengan ancaman yang melanda sepak bola Indonesia ini. Pihaknya justru optimis bahwa FIFA tidak akan menjatuhkan hukuman bagi Indonesia.

Saat Indonesia masih belum memberikan prestasi yang nyata dalam bidang sepak bola, seharusnya ada dukungan penuh dari semua pihak dalam hal ini. Namun, justru sebaliknya sepak bola Indonesia dibikin gonjang-ganjing dengan pembekuan PSSI yang tentu saja meresahkan, baik pihak pemain sendiri maupun masyarakat pecinta sepak bola. Jika alasan pembekuan PSSI karena adanya masalah internal dalam tubuh organisasi tersebut, seharusnya pemerintah bisa merundingkannya dalam musyawarah bersama PSSI. PSSI sendiri harusnya segera merespon teguran-teguran yang dilayangkan Menpora sehingga ada itikad baik dan tidak berujung pada penjatuhan salah satu pihak, seperti saat ini. Harus ada pertanggungjawaban yang jelasa pula dari PSSI terkait penyelenggaraan laga-laga sepak bola agar ada transparansi dan dapat diterima pemerintah pada khusunya dan masyarakat pada umumya. Maka kita kembailkan pada kultur dan budaya Indonesia yaitu musyawarah mufakat, agar tetap menjaga koordinasi dan komunikasi semua pihak yang bersangkutan. Namun jika FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi bagi Indonesia, Menpora harus segera membentuk transisi yang kompeten dan dapat bertanggungjawab. Pasalnya jika transisi bentukan Menpora ini gagal, maka apa pentingnya membekukan PSSI jika kondisinya lebih buruk? Artinya, Menpora harus mempertanggungjawabkan keputusannya dengan sebaik-baiknya, bahwa memang demikian seharusnya.

Karena kondisinya sekarang sudah seperti ini, PSSI sendiri juga hendak menggugat Menpora ke Pengadilan Tata Usaha Negara, kita hanya bisa menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah PSSI vs Menpora ini akan semakin memanas? Apakah FIFA benar akan menjatuhkan sanksi untuk sepak bola nasional? Jika ya, apakah Menpora berhasil memperbaiki persepakbolaan Indonesia yang dinilai buruk dari sudut pandang PSSI? Disisi lain, apakah PSSI mampu bertahan dari badai di negeri sendiri? Menarik kita tunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun