Mohon tunggu...
Kifli Tunasly
Kifli Tunasly Mohon Tunggu... -

Chess Lovers

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Umbrella dan Tanggung Jawab Sosial dalam Permainan Catur

11 Februari 2014   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada permainan babak akhir Menteri dengan bidak-bidak yang berada di kedua sayap, maka aktifitas Menteri adalah faktor yang paling menentukan.  Pihak yang memiliki Menteri lebih aktif biasanya akan menang.

Masalahnya adalah karena daya jangkau Menteri yang luas sehingga biasanya kedua Menteri berada pada posisi yang sama-sama aktif dan mengancam. Dalam kasus seperti ini maka selanjutnya yang juga akan menentukan adalah dukungan Menteri terhadap bidaknya, terutama bila terdapat bidak-bidak yang bebas.

Hal penting yang juga harus dimengerti pada babak akhir Menteri adalah posisi Raja. Secara naluriah pecatur kurang berpengalaman akan menyembunyikan Rajanya dalam kerangka bidak untuk menghindarkannya dari ancaman Menteri yang memang bersifat agresif.

Logika seperti itu tidak sepenuhnya benar.  Prinsip yang mestinya dipahami oleh para pecatur adalah sebuah Raja itu juga berfungsi sebagai buah perwira.

Raja seperti juga seorang manusia atau pemimpin, pada hakikatnya dituntut untuk mempunyai tanggung jawab, karena dia juga mempunyai sejumlah peranan dalam partai. Atau jika diibaratkan manusia, dia juga berperan dalam konteks sosial masyarakat.

Oleh karena itu Raja lebih sering harus keluar dari persembunyiannya dan terlibat dalam permainan pada semua jenis babak akhir termasuk babak akhir Menteri. Untuk menjalankan peran dengan maksimal dibabak akhir menteri, Raja dipersenjatai dengan suatu teknik spesial yaitu "umbrella".

Teknik umbrella ini diajarkan pada semua buku-buku end game dan dipakai dibabak akhir Menteri dan kadang-kadang juga babak akhir Benteng. Dinamakan umbrella karena Raja yang mengaktifkan diri, keluar dari sarangnya, akan berusaha berlindung dibalik bidak-bidak sendiri atau lawan diposisi terbuka.

Agar dapat lebih jelas, kita lihat partai yang dimainkan antara GM Genna Maroczy dan GM Efim Bogoljubov di Dresden 1936.  Kedua GM ini dikenal sebagai para ahli yang menyumbangkan berbagai pengetahuan pada teori pembukaan.

Di Sisilia kita kenal "Maroczy pin" atau ikatan Maroczy, sedangkan di golongan pembelaan Hindia dikenal Hindia Bogoljubov atau sering disingkat Hindia Bogo.

Putih  : GM Genna Maroczy
Hitam : GM Efim Bogoljubov

Mari kita saksikan cara Putih menangani fragmen ini:

1.b5! - cxb5

2.c6

Putih membebaskan bidak c nya, dan nampak jelas bahwa Menteri Putih siap mendukung bidak tersebut. Tentu saja disini bidak bebas hitam di b tidaklah berbahaya, karena kalah cepat dalam balapan dengan bidak putih.

Masalah sebenarnya adalah ancaman check abadi hitam di diagonal c1-f4, karena Menteri putih tidak mungkin mengontrol diagonal tersebut bersamaan dengan petak promosi c8.

Perhatikan bahwa pada kasus-kasus seperti inilah digunakan teknik umbrella.

2...  Mc2

3. Md5 - Rh6

Hitam menghindari suatu saat pemukulan bidak f7 dengan tanpa check.

4. Md6

Putih mengawal Rajanya dari check di f4 dan mengawasi petak b5 sekaligus.

4...  Mc4?

Ini buruk, tetapi 4...  Rh7 5. Md7 - Mc4 6. c7 ... dan hitam kalah juga, sebab posisi yang terjadi sama saja dengan kelanjutan partai ini.

Putih akan menghindari check Mf4+dengan zigzag membawa Rajanya kesayap Menteri, namun jika 4... Rg7 5. Md4 + dan dilanjutkan dengan Mxb5, hitam akan kalah juga karena kelebihan bidak c putih tidak tertahankan kepetak promosi.

Yang penting diperhatikan disini hanyalah menghindari check abadi hitam dan satu-satunya cara adalah membawa Raja putih keluar dari sarangnya.

Sebab ada satu hukum catur babak akhir Menteri yang berlaku disini, yaitu bidak bebas c hanya akan sukses mencapai petak promosi dengan dukungan Menteri dan Raja.

Ingat, Menteri tidak dapat melakukannya sendirian.

5 .    c7 - Rh7

6 . Md7 - Mf4 +

7 . Rg1 - Mc1 +

8 . Rf2 - Mc5 +

9 . Re2 - Mc2 +

10. Re3 - Mc5 +

11. Re4

Hitam menyerah.

Karena jika 11...  Mc2+ 12. Re5 - Mc3+ 13. Rd5 - Mc4+ 14.Rd6 - Mb4+ 15.Rc6  - Mc4+ 16.Rb7 akan kalah juga.

Inilah yang dinamakan teknik umbrella yaitu bersembunyi dibalik payung bidak sendiri dan lawan.

Jika kita mau menarik benang merah, peran Raja pada partai di atas dengan tanggung jawab seseorang manusia pada lingkungan dan kelompoknya, maka kita akan semakin mengerti mengenai pembagian kewajiban.

Orang per orang ditentukan oleh status, dan bahwa peranan seseorang dalam kelompok sangat menentukan kewajibannya. Orang bertanggung jawab adalah yang mampu melaksanakan dan berani menanggung risiko atas segala yang menjadi kewajibannya.

Untuk itu diperlukan kepribadian jujur, pada diri dan orang lain, mandiri serta tidak pengecut. Watak bertanggung jawab hanya dapat timbul karena keyakinan kuat terhadap suatu nilai yang dianut.

Orang yang bertanggung jawab akan selalu merasakan kebahagiaan, apabila mampu menunaikan kewajibannya. Pecatur hebat pasti adalah kepribadiaan yang mumpuni.

Partai berikutnya yang dimainkan pada Kejuaraan Uni Soviet pada tahun 1972 ini, memperlihatkan kasus khusus dimana peran Raja menjadi menentukan.


Putih : GM Shcherbakov
Hitam : GM Arlazarov

13921036711966776189
13921036711966776189

Putih melangkah duluan:

1.f6!  - Rh7

2. Mf5+ -  Mxf5

3. gxf5  -  gxf6

4. Rg4 -  Rg7

5. Rf4 - Rf7

6. Re4 -  Re7

7. Rd5 - Rd7

8. h5 !! Hitam menyerah.

Inilah sebabnya ternyata ada tabungan satu tempo bagi Putih. Tetapi sebagai seorang pecatur kita harus percaya sebuah hukum mutlak yang berlaku dicatur:

“Apabila satu pihak berada pada posisi menang, maka dibolak-balik bagaimanapun juga, selalu ada langkah untuk menang.”

Mari kita lihat posisi diatas kembali:

1. f6  Rh7

2. f7 !  Me5+

3. g5  Mxe6

4. f8 (K) dan menang juga.

Catur memang kadang-kadang aneh dan tak terduga.

Diagram: Chess.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun