Mohon tunggu...
Kifayatul ahyar
Kifayatul ahyar Mohon Tunggu... Jurnalis - Kontributor NU Online Banyumas - Cilacap

Penikmat Kopi dan Fotografi dan berminat pada dunia digital marketing, penyuka perjalanan di ahyar.web.id dan penjaga tbmajibarang.my.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Golput Bikin Demokrasi Jadi Tidak Beradab

8 April 2019   00:37 Diperbarui: 8 April 2019   02:03 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi di Negara Indonesia, Menurut Budayawan Ahmad Tohari sudah beradab dan sesuai budaya dan tradisi orang Indonesia. Tapi, jika saat ini berubah menjadi tidak beradab, itu berarti karena orang atau pelakunya yang tidak beradab.
"Yang tidak beradab itu orangnya, bukan Demokrasinya," tegas Ahmad Tohari dalam acara seminar kebangsaan di Aula Universitas NU Al Gazali   Kesugihan Cilacap Jawa Tengah Rabu,(3/4).

Pria yang akrab disapa Kang Tohari ini mengingatkan kepada peserta seminar yang hadir saat itu untuk tidak golput atau menggunakan hak pilihnya dalam pemilu 17 April mendatang.

Kang Tohari juga juga menjelaskan dengan bahwa Demokrasi di Indonesia sudah beradab dalam artian sudah sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Semuanya sudah lengkap, masyarakat tinggal memilih dengan sesuka hati," katanya.

Penulis Ronggeng Duku Paruk itu berpesan kepada masyarakat untuk memilih siapapun atau partai apapun yang disukai.

 "Tapi, jangan memandang rendah atau menjelek-jelekkan yang tidak kita pilih," tegasnya.

Seminar yang bertajuk Menuju Demokrasi yang Berkeadaban tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari unsur Mahasiswa, Dosen serta tamu Undangan dari berbagai ormas di Kabupaten Cilacap. Turut hadir pula sebagai pembicara, Ketua PBNU KH Marsudi Suhud dan Komisioner KPU Pusat Hasyim Asy'ari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun