"Lantas, sing gawe koe sedih nyampe nagis-nagis kue apa, kikikikikikik" tanya kiai Jebul dengan nada seperti serius.
"Lah itu masalahnya, perempuan yang saya cinta itu lebih memilih orang lain ketimbang diriku,"
"Bukannya itu bagus, he he he he," ledek Kiai Jebul.
Suyar pun semakin geram mendengar jawaban kiai Jebul yang malah semakin meledek itu, bukannya memberi solusi malah semakin membuat runyam dihati. Padahal Suyar sangat berharap bahwa hanya Kiai Jebul, gurunya satu satunya itulah yang akan memberikan solusi dan mententram kan suasana hatinya.
Namun apa yang diharapkan itu seolah pupus sudah, seperti kiash cintanya pada seorang perempuan yang telah membuatnya mampus.
"Emang siapa jade wadon kue syuuu,"
"Emmm..... itu kiai...,?"
"Sapa,?????" tegas Kiai Jebul.
"Emmm....... itu kiai,"
"Raisa....., he he he he he,"
Sekian.