Mulyoagung, Malang -- Pembelajaran Pancasila di SDN 2 Mulyoagung kali ini dengan tim projek Kewarganegaraan  mahasiswa Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Kifafa Istiqomia Devi, Nasywaa Salma Alfiyyah Rojwaa, Nunik Ika Pratiwi, Nurul Hidayah, Rizqiyatul Khilmiyah menghadirkan cara yang berbeda dan menarik bagi siswa kelas 4.Â
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila, guru-guru di sekolah ini memanfaatkan teknologi dengan menggunakan media pembelajaran Wordwall. Metode ini diharapkan dapat menjadikan pelajaran Pancasila lebih interaktif dan menyenangkan bagi para siswa.
Wordwall adalah sebuah platform digital yang memungkinkan guru membuat berbagai jenis aktivitas pembelajaran berbasis permainan, seperti teka-teki, kuis, atau soal pilihan ganda, yang dirancang dengan tampilan yang menarik dan mudah dipahami. Dengan menggunakan platform ini, guru dapat mengajarkan materi Pancasila secara lebih kreatif dan efektif.
Pada pembelajaran kali ini, siswa kelas 4 di SDN 2 Mulyoagung diajak untuk belajar mengenai lima sila dalam Pancasila melalui beberapa aktivitas interaktif yang disajikan dalam bentuk kuis dan permainan. Setiap siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan mereka diberi kesempatan untuk berkompetisi menjawab pertanyaan terkait Pancasila. Aktivitas ini tidak hanya mengasah pengetahuan mereka tentang isi Pancasila, tetapi juga melatih kemampuan bekerja sama dalam tim.
"Dengan menggunakan Wordwall, siswa dapat lebih tertarik untuk belajar karena mereka merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Pancasila menjadi lebih menyenangkan dan mengingatkan mereka pada nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila," ujar Pak Endi, salah satu guru di SDN 2 Mulyoagung yang memfasilitasi pembelajaran ini.
Salah satu fitur yang menarik dari Wordwall adalah adanya visualisasi dan animasi yang membuat tampilan lebih menarik, sehingga siswa lebih mudah menyerap materi yang diajarkan. Materi Pancasila disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang mengajak siswa berpikir kritis, seperti mengenali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menerapkannya di lingkungan sekolah.
Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami teks Pancasila, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti keadilan sosial, persatuan, dan musyawarah untuk mufakat. Selain itu, metode ini juga membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis dan problem solving.
Siswa kelas 4 SDN 2 Mulyoagung tampak antusias mengikuti pembelajaran yang lebih dinamis ini. Mereka terlihat lebih bersemangat dalam menjawab soal dan berdebat dengan teman-teman mereka mengenai penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Saya senang belajar dengan permainan, jadi lebih mudah mengingat Pancasila," kata salah seorang siswa, Ahmad.
Pembelajaran berbasis Wordwall ini juga mendapat respons positif dari orang tua dan pihak sekolah. Pihak sekolah menyadari bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam mengajarkan nilai-nilai penting seperti Pancasila kepada generasi muda. Kepala SDN 2 Mulyoagung, Bapak Agus Suryono, menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif seperti Wordwall merupakan langkah yang tepat untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam belajar.
Ke depannya, diharapkan pembelajaran Pancasila dengan menggunakan media digital seperti Wordwall dapat diterapkan lebih luas, tidak hanya di SDN 2 Mulyoagung, tetapi juga di sekolah-sekolah lain, untuk menciptakan generasi yang lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H