Mohon tunggu...
Sakifah Ismail
Sakifah Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Magister Keuangan dan Perbankan Syari'ah Fakultas Hukum Islam dan Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Beda Usia Pasangan Ideal

16 Agustus 2016   10:39 Diperbarui: 16 Agustus 2016   10:49 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Engga, saya siapin sendiri. Kalau siang kan istri saya belum masak. Paling saya ambil nasi sendiri sisa sahur di rice cooker. Kalau masih ada lauk ya saya panasi sendiri, masukkan kotak bekal, beres.” Dia melihat “pekerjaan perempuan” macam itu begitu sederhana. Sedang banyak lelaki lain yang seolah “ogah” menyentuh pekerjaan perempuan. Maunya tau jadi, beres.

“Whaa... iya pak, kasian istrinya kalau siang-siang suruh masak cuma buat bekal satu orang ya? Apalagi puasa kan siang harusnya bisa istirahat?” Aku mendukung keputusannya.

“Istri saya itu juga kerja, jadi pulangnya sore. Baru bisa masak sore deh. Anak saya cowok. Anak istri saya dari suami sebelumnya, maksud saya. Dia sudah SMP, adiknya masih dua tahun.” Beliau menjelaskan, semakin akrab dan seolah saya bukan orang lain yang pantas dibagi cerita sedetail itu. Atau bapak ini memang biasa terbuka dengan semua orang? entahlah.

“Oooo.....” Aku hanya menatapnya kagum.

"Belum punya adik lagi pak?" Aku bertanya sambil senyum-senyum. 

“Engga, kasihan dia sudah resiko tinggi. Istri saya itu lebih tua dari saya, jadi suaminya yang dulu meninggal. Terus nikah sama saya. Tau selisih usianya berapa?” aku menggeleng lemah.

“Tiga belas tahun.”

Woww???! Padahal asli, bapak ini bukan figur “cowok biasa” loh. Secara dari fisik, lumayan. Ehm, bukan pandangan pribadi nih. Sering ada pengunjung yang bawa anak perempuan kecil datang, disapa oleh bapak ini. Eh, itu anak senyum-senyum terpesona, yang nangis diam seketika. Yang diajak bermain, langsung nempel gitu aja. Kalau anak kecil aja bisa langsung lengket, gimana gadis-gadis yang tak lagi remaja? Ada yang sampai meleng saat berjalan berpapasan dengan si bapak dan akhirnya menabrak sesuatu. Ahaha.. bayangkan sendiri saja, ya!

Beberapa minggu kemudian, saya bertemu teman kuliah S1 yang lama tak ada kabar. Tau-tau sudah menetapkan tanggal pernikahan! Iya ,sebulan lagi mereka akan menikah. Barakallah..

Akhwat ini usianya tak beda jauh dengan saya, yah tau sendirilah...kami memang teman sebaya di asrama kala itu. Setelah cerita-cerita tentang calon suaminya, dia buka suara. “Dia lebih muda dari aku....” Ekspresinya bertanya-tanya, apakah kami (aku dan satu teman lain) tetap mendukungnya maju meneruskan pernikahan ini?

“Emang beda berapa tahun?” Teman sebelahku, yang kami anggap kakak karena lebih senior bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun