Ini benar-benar revoulusioner. Ide yang mungkin tak pernah terfikirkan sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu. Tapi sangat, sangat sesuai dengan penelitian ilmiah dan kampanye terhadap gold standard.
Sebenarnya Ide ini muncul sejak tahun 2015, namun rupanya perlu sounding yang lebih gencar agar semakin meluas. Jika sebelumnya dihembuskan kampanye pentingnya merubah mata uang untuk kembali kepada standar emas, dengan tujuan mengembalikan nilai intrinsik uang dan menjaga kestabilan ekonomi, maka ide ini merupakan kampanye lanjutan dari kampanye membumikan emas.
Apa yang terjadi sebenarnya?
Jika selama ini kita kenal dalam sistem akuntansi, dimana angka di sisi pasiva harus sama dengan pasiva. Pendapatan perusahaan jumlahnya harus sama persis dengan operasional lembaga.
Namun, dewasa ini seorang pengamat sekaligus praktisi ekonomi Islam, Ahmad Ifham Sholihin mengusulkan adanya sistem akuntansi yang lebih adil dan sesuai dengan prinsp islam, yang disebut dengan Gold Based Accounting.
Hampir semua orang tahu, ketika kita harus membuat laporan keuangan, maka satu rumus yang harus berlaku adalah pasiva=aktiva. Dengan kata lain, Pendapatan = pengeluaran, atau modal + hutang = aktiva lancar + aktiva tetap + Laba. Inilah yang disebut dengan teori balance sheet. Teori ini menegaskan bahwa wajib hukumnya aktiva dan pasiva pada neraca mencapai angka yang sama. Bagaimanapun caranya.
Padahal jika kita amati lebih lanjut komponen dari aktiva dan pasiva, disusun atas beberapa pos yang diantarnya berasal dari angka real transaksi, hasil akumulasi beberapa akun, namun ada pula yang merupakan angka prediksi. Seperti pada pos penyusutan, depresiasi, atau amortisasi. Singkatnya, untuk mencapai angka yang seimbang, para pakar akuntansi dan kini diikuti mungkin oleh semua akuntan baik perusahaan maupun individu dapat memakai banyak metode untuk membuat angka di sisi pasiva sama dengan aktiva.
Lalu, salahkah teori ini?
Secara teori dasar muamalah, selama tidak ada yang dirugikan dan tidak ada hukum yang melarang, maka sah. Namun dampaknya, pada situasi tertentu teori balance sheet tidak sesuai jika diterapkan pada lembaga keuangan yang menganut prinsip syari’ah. Dimana kita tahu bahwa prinsip syari’ah sangat menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran. Mencatat angka sesuai dengan transaksi yang terjadi. Tanpa manipulasi.
Maka revolusi ini dianggap penting terutama pada industri keuangan syari’ah dan semua kegiatan ekonomi pada umumnya.
Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh revolusi ini?