Dalam hidup, pasti kita pernah merasa lelah menghadapi orang lain. Mungkin itu teman, keluarga, atau bahkan orang yang tidak kita kenal. Tidak selamanya hubungan kita dengan orang lain berjalan mulus. Ada saat-saat di mana kita merasa jenuh, marah, atau kecewa. Hal ini wajar karena manusia punya batas kesabaran.
Bayangkan kamu berusaha membantu seorang teman, tetapi temanmu tidak pernah mau mendengarkan atau menghargai apa yang kamu lakukan. Lama-lama, kamu bisa merasa capek dan akhirnya menyerah. Pada saat itu, perasaan menyerah ini muncul bukan karena kamu tidak peduli, tapi karena kamu sudah berusaha semampumu.
Saat kita menghadapi situasi seperti ini, penting untuk diingat bahwa kita juga manusia. Kita punya hak untuk merasa lelah dan tidak apa-apa jika suatu saat harus mundur sejenak. Menyerah bukan berarti kita jahat atau egois, melainkan cara kita menjaga diri agar tidak terlalu terbebani.
Tapi, jangan lupa, menyerah dengan sesama tidak harus berarti kita memutuskan hubungan sepenuhnya. Mungkin kita hanya butuh waktu untuk menenangkan diri dan mengevaluasi apa yang telah terjadi. Setelah kita merasa lebih baik, kita bisa memutuskan apakah akan mencoba lagi atau memang saatnya melanjutkan hidup tanpa beban dari orang tersebut.
Intinya, tidak apa-apa jika kita merasa harus menyerah pada seseorang. Yang penting, kita tahu kapan harus berhenti dan kapan harus mencoba lagi, demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H