Keberadaan sementara tanpa adanya peperangan bukanlah kedamaian yang sesungguhnya. Kedamaian yang sesungguhnya hanya berasalah dari hati. Kita mungkin memiliki ide-ide hebat tentang bagaimana kita dapat berkontribusi terhadap kedamaian dunia, namun jika kita tidak dapat berbuat apa-apa untuk membawa kedamaian dalam keluarga kita sendiri, di tempat kerja kita sendiri, bahkan dalam kesadaran kita sendiri, bagaimana kita pernah dapat memulainya?.
Ketika tidak ada kemarahan di dalam, tidak ada musuh diluar. Jika kita marah kepada seseorang, karena berpikir bahwa mereka telah menyakiti kita, kita melihat mereka sebagai musuh kita. Tetapi jika kita melihat orang tersebut dengan kesadaran, melihat realitas secara benar, kita tidak melihat seorang musuk namun seorang teman yang sangat baik yang bekerja sangat keras untuk mengajarkan kita kesabaran.Â
Bila kemarahan menguasai kita, kita hanya menemukan musuh-musuh eksternal yang tak terhitung banyaknya. Sebaliknya, bila kita tidak mempunyai kemarahan di dalam diri kita, kita tidak menemukan bahkan satu musuh pun di luar, baik ketika seseorang mengritik kita, menyakiti kita, bahkan membunuh kita!. "Bahkan orang yang membenci anda adalah sebuah objek welas asih".
"Memikirkan kepentingan diri anda sendiri adalah pintu menuju semua rintangan. Memikirkan kepentingan makhluk lain bahkan hanya satu makhluk, tanpa ego, adalah pintu menuju semua kebahagiaan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H