Mohon tunggu...
Kidung Sableng
Kidung Sableng Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang biasa-\r\nbiasa saja, karena tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.... dan masih belajar membiasakan diri agar terbiasa dengan segala hal diluar kebiasaan...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puncak Para Dewa

14 Maret 2013   17:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:46 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibatas senja kutetapkan langkah, menuju puncak keabadian bertamankan bunga-bunga abadi dinaungi mega nan megah buah karya Sang Abadi... Dewa-dewapun bersila rapi mencipta barisan pada savanah terbentang luas, pada hamparan ilalang menyambut kelana... menundukkan kepala tanda hikmat kosongkan hati dan fikiran duniawi menjerat... Diantara purnama,Senyum dewi-dewi pun mengembang disela sekat bayang nirwana mengambang menari diantara pucuk-pucuk pinus... dendangnya terdengar merdu, terbawa semilir angin berhembus, tanggalkan indah pesona ratna dewi nya tetap anggun dalam khidmat sang pengabdi... Disanalah ingin kujejakkan lagi langkah ini... menapakkan keteguhan hati dihadapan para dewa... Leburkan tekad dan semangat jadi tujuan... Pasrahkan risau diri pada Sang Khaliq... di puncak para dewa... Lestari Alamku... Semoga engkau masih bersahabat... ---------------o0o---------------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun