Mohon tunggu...
Kidung Sableng
Kidung Sableng Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang biasa-\r\nbiasa saja, karena tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.... dan masih belajar membiasakan diri agar terbiasa dengan segala hal diluar kebiasaan...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meretas Hening Merepih Hati

7 Mei 2012   15:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:35 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingg... Denting dawai   berdenting temani seruling dijinjing lengan terlinting, jari menari hingga kelingking tak lupa celana dicincing.... bando dipasang mungkin pening cringg...cring...tingg..suara bening senar string... Cing... gemericing nada iringi fon saat senja sabit tersungging teriring kidung laras hati selaras nada menggubah mimpi  meretas hening meski bening nada kidung kita sesaat seiring tak jarang meruncing.. kemudian terdiam... membisu...hening... Ning... bening lautan tak pernah mengering oleh lengking riuh nelayan memancing tak guna jua melempar sauh jauh kedasar selayak mata memicing menunggu desing selaras, seiring semilir bayu, sebening tirta, dalam fon mezzo-sopran lebih memakna hening... ................................

1336404265657173965
1336404265657173965
Bulan sembunyi dibalik punggung bidadari malam menyeruakkan dinginnya kelam hati hati terbeku kelambu malam menebar wewangian harum kuntum mawar  asuhan rembulan menyiangi insan-insan berbalut ratapan menerawang awan Dinaunginya bayu kelana tanpa cercah cahaya... diantara kerlip kunang-kunang penunjuk arah terbisu dalam gelap kelammya malam terpaku hening, hatinya menunjuk badannya menjuntai menunggu kalam Malam meniti menanti bulan menyeruak diantara senyum bidadari biar berpendar warna bintang laksana pelangi memberi noktah tegas kilaunya bukanlah duri tetapkan langkah kelana tuk mengarungi Nama terus bergema, diantara awan sekat nirwana Entah mengapa, Entah menyapa Entah dimana Entah bermula.... Sesungguhnya kidung ini ingin lantunkan sebuah rasa  padamu.... hening. ................................................

13364066381923065306
13364066381923065306

Merepih alam dimalam berselubung kabut kelam wajah pun meredup tercermin haus cahaya meremang gulana menatap reruntuhan dalam duka

Kunanti fajar berkawan angin malam merindukan belaianmu oh asmara oh ... asmara insanmu menanggung rindu

Benamkan diriku dalam dekapan, tanganmu yang hangat penyegar cita rasaku bukakan pintumu kan kujelang kau pelita hidupku

Bawa aku serta selayar menuju pantai harapan bersamamu oh asmara oh .. asmara insanmu menanggung rindu... {Comot dari : Syair lagu merepih alam, alm. Chrisye}

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun