Mohon tunggu...
Kidung Sableng
Kidung Sableng Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang biasa-\r\nbiasa saja, karena tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.... dan masih belajar membiasakan diri agar terbiasa dengan segala hal diluar kebiasaan...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ceracau

1 April 2012   16:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketika mata memandang ilusi ketika jari tak lagi berhati... ketika nurani terinjak alibi, ketika itu pula suara terbui....

aksara tak lagi sampaikan nada nada berubah dogma dogma membabi-buta, buta nurani...buta mata-hatinya...

manusia seakan tiba pada ujungnya ujung kehidupan atas mayapada sambil memegang belati panjang dengan ujung bermahkota, tebas segala, atas tarian aksara dan suara tak senada...

bukankah kita terlahir merdeka? dengan sepuluh jari berlengan dua... dengan teriakan suara merdeka terlahir dari rahim bunda... tanpa maksud menyakiti, tanpa tujuan mencerca...

maka nyanyikanlah lagumu atas nada suara hatimu... maka tarikanlah jemarimu atas aksara kata hatimu... tanpa terbelenggu... tanpa berseteru...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun