Mohon tunggu...
Kidung Sableng
Kidung Sableng Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang biasa-\r\nbiasa saja, karena tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.... dan masih belajar membiasakan diri agar terbiasa dengan segala hal diluar kebiasaan...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bekas Sayatan Sahabat Durjana

19 November 2010   10:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_73725" align="aligncenter" width="300" caption="Guratan kesedihan & pengkhianatan"][/caption] Diantara bulan dan bintang kala purnama terbentang malam nampak kelam Cahaya rembulan membakar hati kilau bintang menyilaukan mata angin malam berubah badai malampun mencengkeram nyata Duduk aku diatas hamparan batu yang terbakar berpayung gelap malam mencekam diterangi amarah purnama memancar ditemani nyayian badai riuh redam Sungguh tak pernah kubayangkan kejadian ini tak pernah kuharapkan datang bagaikan udara bersatu dalam nafas seakan enggan kuhirup agar tak naas Jiwaku seakan rela meracuni darahku tonggakku seakan sengaja melupakanku pagar hati meludahiku teman berbagi luluh-lantakanku sungguh malang garis hamba bagai susu dibalas tuba niat baik berbayar khianat budi baik disambut laknat luka hati kian menganga bekas sayatan sahabat durjana kidung sableng ungkapkan rasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun