aku terpaku
dibawah rimbun ranting nan teduh
diantara langit membiru
tersipu kenang akan mu
terik matahari tak mampu redam niatku
menunggu diujung penantian tanpa ragu
dan ketika senja mulai bersauh
tiupkan angin semilir pada hati yang mengharu biru
merindu akan mu
pada jiwa yang tak pernah mengeluh
kukuh membatu
pada hati yang takkan mungkin pernah menyatu
diam membisu...
jangan kau ragu
karena itu aku
merupa matahari dan angin
yang coba ketuk hati terbelenggu
semakna senja merengkuh malam
menjemput kalbu mu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H