Media, termasuk media sosial memiliki peran penting dalam pemberantasan korupsi karena dapat menuntut akuntabilitas dan transparansi dari sektor publik dan swasta. Ini yang harus kita perhatikan.Â
Jurnalisme, khususnya semangat untuk mengungkap kebenaran, yang mungkin berarti pelanggaran, mungkin saja menjadi jalan utama dalam perjuangan berkelanjutan Indonesia melawan kanker yaitu korupsi.Â
Media memainkan peran penting dalam menyoroti korupsi, terutama melalui penyediaan data dan informasi bagi warga negara yang memberdayakan mereka.Â
Media yang independen adalah pilar demokrasi dan landasan penting dari tata pemerintahan yang baik. Secara efektif dapat menjadi sistem pemantauan publik atas penyalahgunaan kekuasaan dan penyuapan
Baca:Â
Operasi Tangkap Tangan KPK, Bukti Politik di Indonesia adalah Bisnis
Modus Korupsi Kepala Daerah Bekasi yang Tak Kunjung Usai
Media, dan khususnya jurnalisme investigasi, memainkan peran penting dalam mengekspos korupsi ke pengawasan publik dan memerangi impunitas.Â
Hal ini tertuang dalam laporan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tentang peran media dan jurnalisme investigasi.
Sebuah contoh menonjol dari kegiatan kerjasama internasional yang membawa penipuan dan korupsi ke perhatian publik dan otoritas penegak hukum ditawarkan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).Â
Laporan The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) berjudul Reporting on Corruption: A Resource Tool for Governments and Journalists menjelaskan tentang penelitian dan praktik dalam profesi jurnalisme undang-undang yang mempromosikan kebebasan berpendapat dan berekspresi yang lebih luas untuk mendukung gerakan anti korupsi.