Fotografer CNN Karolina Jonderko yang membuat photo story tentang 'spirit doll' mengaku kagum saat pertama kali memegang salah satu boneka, karena memang tampak seperti bayi sungguhan yang harus ditopang lehernya dan bahkan baunya juga seperti bayi. “Ini benar-benar terasa nyata,” imbuhnya.
Seperti dikutip situs Culture Trip, boneka bayi plastik atau spirit doll itu dikenal dengan nama Luk Thep (malaikat anak). Boneka ini diyakini dirasuki oleh roh halus yang membawa keberuntungan dan kemakmuran di masa depan.
Luk Thep juga dirawat seperti bayi, diberi makan, berpakaian dan digendong. Di Thailand, boneka ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Adalah Mae Ning, seorang ahli ritual, penjual boneka, dan DJ radio lokal yang bertanggung jawab atas tren boneka plastik sederhana menjadi pembawa keberuntungan yang dihormati. Mae Ning bahwa boneka memiliki kekuatan super.
Tak lama setelah pernyataan tersebut, para biksu Buddha dan peramal mengadakan ritual untuk menempatkan roh “keberuntungan” ke dalam boneka plastik. Sejak saat itu, selebriti Thailand pun ikut-ikutan dan terlihat membawa Luk Thep kemanapun mereka pergi.
Membawa boneka ke restoran mewah dan spa dan bahkan meminta kursi pesawat secara terpisah. Thai Smile Airways, maskapai penerbangan bertarif rendah mengizinkan orang-orang untuk membeli kursi untuk Luk Thep yang mereka bawa. Pramugari memperlakukan boneka layaknya penumpang anak-anak.
Ada beberapa teori yang berbeda tentang asal usul Luk Thep. Ada asumsi bahwa Luk Thep adalah versi terbaru dari Kuman Thong. Ia adalah janin yang telah meninggal sebelum dilahirkan, disimpan dan diyakini membawa arwah anak yang telah meninggal.
Asumsi lain percaya bahwa tradisi Luk Thep terkait dengan tingkat kesuburan yang rendah di Thailand , karena wanita Thailand paruh baya paling sering membawa boneka suci ini.
Keyakinan umum lainnya adalah bahwa karena iklim ekonomi di Thailand pada tahun 2016 di saat tradisi itu lahir, warga Thailand membutuhkan sesuatu untuk dipegang (secara harfiah).
Namun, budaya Luk Thep itu sendiri cenderung terkait antara perpaduan kepercayaan Buddha yang kuat di Thailand dengan pengaruh kepada dewa-dewa Hindu, dan negara ini memiliki tradisi panjang, yang dianggap berakar pada animisme.
Laporan media massa Thailand tentang Luk Thep, merupakan manifestasi dari kegelisahan publik yang meningkat selama beberapa tahun terakhir, karena situasi politik dan krisis ekonomi Thailand yang menurun. Namun boneka itu sendiri memicu kecemasan tertentu.