Untuk mengejar karir di bidang jurnalisme investigasi, Anda harus memiliki kecintaan untuk menyelam jauh ke dalam nuansa topik yang Anda fokuskan. Seorang jurnalis investigasi biasanya bekerja untuk surat kabar, situs web, majalah, stasiun radio, atau stasiun televisi. Apa yang dilakukan jurnalis investigasi dari hari ke hari dapat bervariasi berdasarkan tempat ia berkarir.Â
Jurnalisme investigasi biasanya berurusan dengan masalah serius dan biasanya berfokus pada peristiwa politik atau tren sosial. Setelah diberi topik, jurnalis investigasi akan menghubungi sumber dan pakar tentang topik tersebut untuk mengatur wawancara. Kemudian, mereka sering menghabiskan banyak waktu untuk meneliti topik dan sumber pengecekan fakta. Lalu, mengatur informasi; menulis cerita sehingga penonton akan mudah memahaminya. Meninjau cerita untuk memastikan tata bahasa, ejaan, dan gaya yang tepat; dan hasil akhir diserahkan kepada redaksi.
Di era teknologi modern ini, deskripsi pekerjaan jurnalis investigasi telah berubah. Alih-alih hanya melaporkan untuk surat kabar cetak, seorang jurnalis juga dapat memposting ke blog atau akun media sosial seperti Facebook dan Twitter, atau bahkan melakukan pelaporan audio melalui podcast. The Tip Off, The Bellingcat Podcast, White Lies by NPR, dan Reveal adalah contoh podcast liputan investigasi dalam kasus kriminal.
Terakhir, "Jurnalisme investigatif bukanlah sekadar fashion. Ia adalah nyawa media masa kini. Media yang tidak mempunyai kemampuan investigatif, bersiap-siaplah untuk tersingkir dari cakrawala media Indonesia," pesan Bondan Winarno.
Maknyus...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H