Hari ini merupakan hari yang membahagiakan, saya dapat kembali pulang ke rumah yang dibangun sejak 08 Desember 2015. Reaksi saya yang paling pertama tentunya rasa terima kasih yang tulus atas semua kepedulian dan perhatian untuk membantu mencarikan kunci rumah yang lama hilang, enam tahun lamanya. Beberapa nasehat mengingatkan untuk tetap menjaga kunci dengan sebaik-baiknya.Â
Sahabat Kompasianer, rumah saya yang sebagian besar merupakan kepedulian, perhatian, dan minat kepada isu-isu keamanan dan politik nasional di masanya. Beberapa masukan mengingatkan batasan untuk tetap menjaga agar kampung tidak menjadi gaduh. Namun, karena saya penyuka kerupuk tentunya tidak dalam kegaduhan atau kerenyahan, melainkan berangkat dari fakta-fakta informasi yang berimbang dimana  melihat adanya pertarungan strategi yang pada level taktis telah mewujud dalam bentuk konflik terbuka. Dengan pemahaman-pemahaman yang lebih utuh, dengan landasan dalam menyikapi suatu konflik. Dengan demikian, respon suatu peristiwa sungguh-sungguh memiliki landasan yang kuat.Â
Lalu, bagaimana dengan nasib rumah saya yang satu ini?
Mengenai gagasan untuk menulis berbagai isu dengan berbagai keterbatasan untuk tetap hidup, semoga tidak bosan-bosannya berinteraksi dan berkontribusi demi kemajuan Kompasiana. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H