Ramadan di Mesir selalu disambut dengan meriah. Biasanya persiapan untuk menyambut Ramadan dilakukan seminggu sebelumnya. Dibandingkan Ramadan yang jatuh pada musim dingin, Ramadan pada musim panas jauh lebih ramai dan suasana kota menjadi lebih hidup.
Menjelang Magrib adalah waktu yang dinanti-nanti, menunggu azan yang disiarkan dari televisi atau mendengarkan azan dari masjid. Dahulu tradisi menandai waktu berbuka adalah dengan membunyikan meriam, biasa disebut dengan Medfaa Al Iftar مــدفـع الإفــطـــار yang diletakkan di alun-alun kota. Waktu berbuka di musim panas sekitar pukul 19.00 dan waktu imsak sekitar pukul 3.00 dini hari. Pada umumnya keluarga di Mesir berbuka puasa atau Iftar langsung menyantap menu utama dan diakhiri dengan minum teh hangat.
Sama dengan di Indonesia, salat tarawih hari pertama terlihat penuh di masjid-masjid. Hanya ada sedikit perempuan yang menunaikan salat tarawih di masjid. Kebanyakan perempuan Mesir salat di dalam rumah. Malam hari ketika menjelang sahur, jarang sekali ada orang yang membangunkan sahur. Dahulu Al Mesaharati المـســحـراتى sebutan untuk orang yang membangunkan sahur berjalan keliling kampung dengan membawa drum kecil dan lampu penerang.
Sesuai dengan perkembangan zaman, pada malam kemarin terlihat anak-anak muda membangunkan sahur dengan mengendarai mobil yang berjalan pelan sambil meneriakkan "Ramadan Kareem". Sampai waktu imsak pun anak-anak kecil masih asyik bermain. Yang menarik, banyak anak muda di Mesir bermain bola di jalanan sampai menjelang Subuh.
Inilah beberapa tradisi menyambut Ramadan.
Memasang Lampu Fanous
Banyak cerita mengenai asal-usul lampu fanous yang dipasang di balkon rumah ketika Ramadan. Salah satunya cerita ketika zaman Bani Fathimiyah pada tahun 358 H. Saat itu Raja al Nuiz li Dinillah memasuki Kota Kairo pada waktu malam Ramadan dan masyarakat setempat menyambutnya dengan beramai-ramai membawa lampu penerang.
Memasang Lampu dan Hiasan di Jalan
Mempersiapkan Makanan dan Minuman untuk Berbuka
Buka Puasa Bersama
Mengadakan buka puasa bersama adalah kegiatan rutin pada Ramadan bagi orang yang berkecukupan. Di Mesir buka bersama biasanya dilakukan di ruang terbuka dengan mendirikan tenda. Kegiatan amal ini biasa disebut Mawaed Al Rahman مـــوائـد الرحـــمـن, sedangkan makanan yang disajikan di antaranya jus buah, air putih, aish atau roti, kofta, ayam, dan buah buahan. Ada juga pembagian sedekah yang biasanya dilakukan pada hari Jumat dengan mendatangi rumah orang kaya.
Seakan sudah menjadi tradisi pada setiap Ramadan, stasiun televisi berlomba menayangkan sinetron atau musalsal terbarunya. Ceritanya sangat beragam tidak hanya mengenai sinetron religi, tetapi dari asmara, komedi, drama, sampai action. Waktu penayangannya hanya selama Ramadan.
Discount di Mal dan Pedagang Kaki Lima
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H