Mohon tunggu...
Kiara Daffa
Kiara Daffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Desain Ulang Bangunan Pasar Tradisional oleh Mahasiswa Undip

13 Februari 2021   20:05 Diperbarui: 13 Februari 2021   20:08 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta – Sejak wabah COVID-19 diumumkan sebagai  Bencana Nasional pada Bulan Maret tahun 2020 lalu, perkembangan kasus positif hasil terjangkit virus COVID-19, perhatian terbesar dilemparkan ke arah titik – titik vital massa di lingkungan padat penduduk, di mana tempat – tempat tersebut di anggap sebagai titik – titik penyebaran virus yang terbilang tinggi. Lokasi tersebut dapat berupa kantor pemerintahan, pusat perbelanjaan, gedung sekolah, perkantoran, dll.

Titik pusat kegiatan padat massa  pada Kelurahan Kayu Putih salah satunya ialah Pasar Kampung Ambon. Pasar Kampung Ambon memfasilitasi kegiatan perekonomian masyarakat dari pertama kali di resmikan pada tahun 1992. Dikutip dari profil data milik pengelola erdata pada tahun 2020, Pasar Kampung Ambon menaungi total 459 tempat usaha. Hal ini menggambarkan bahwa Pasar Kampung Ambon dengan sirkulasi massa yang sangat padat tiap harinya, merupakan area tinggi rawan penyebaran COVID-19 juga.

Dengan kondisi bencana nasional Wabah COVID – 19 ini, kondisi Pasar Kampung Ambon tidak dapat memenuhi kebutuhannya dalam memfasilitasi kegiatan perekonomian juga menekan penyebaran virus tersebut.  Kiara Daffa (21), seorang mahasisawa Program Studi Arsitektur Universitas Diponegoro yang tengah melaksanakan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lingkungan tempat tinggalnya  yakni Kelurahan Kayu Putih ini terdorong untuk mengimplementasikan bidang keilmuannya untuk mendesain ulang bangunan Pasar Kampug Ambon agar dapat merespon atas fungsi keterbutuhan sebuah bangunan dalam menekan penyebaran wabah penyakit, dan sustainable untuk ke depannya dalam merespon keterbutuhan atas memfasilitasi kegiatan perekonomian masyarakat kedepannya.

Guideline dari desain tersebut disusun menggunakan data yang didapatkan dari pengelola pasar, di mana Pak Hajimadi selaku Kepala Pasar yang menemani pengumpulan data tersebut. Dari penyediaan fasilitas cuci tangan, melebarkan jalur sirkulasi dengan acuan himbauan social distancing, juga pemanfaatan lahan hingga massa bangunan dapat di bagi menjadi dua. Membuat alur penghawaan alami  dengan konsep cross ventilation, dan sinar matahari masuk ke dalam bangunan hingga baik untuk kesehatan. Program ini disambut baik oleh pihak pengelola pasar sendiri. “Sudah dibagikan berkarung – karung masker dan face shield untuk pedagang”, tutur Pak Hajimadi, selaku Kepala Pasar Kampung Ambon, terkait dengan pencegahan upaya penyebaran virus COVID-19 pada Pasar naungannya. Kegiatan ini disambut baik oleh pihak pengelola pasar, di mana mengingat adanya wacana pemugaran dan renovasi pasar ke depannya yang dikutip dari Pak Hajimadi sendiri, telah mencapai tahap musyawarah beberapa kali. Diharapkannya konsep desain ulang ini dapat membantu tahap perencanaan renovasi yang akan datang dalam waktu dekat.

 

Panel visualisasi hasil desain (suber: analisa penulis)
Panel visualisasi hasil desain (suber: analisa penulis)

Panel visualisasi hasil desain (sumber: analisa penulis)
Panel visualisasi hasil desain (sumber: analisa penulis)

Panel visualisasi hasil desain (sumber: analisa penulis)
Panel visualisasi hasil desain (sumber: analisa penulis)

KKN TIM I Undip 2021

Jakarta Timur

Mahasiswa: R.R. Kiara Daffa Adzani /Fakultas Teknik

DPL              : Dr. Khairul Anam, S.Si., M.Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun