Mohon tunggu...
Kiara Audrey
Kiara Audrey Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

anak perempuan sulung dari dua bersaudara yang Lahir di Jakarta, 07 Februari 2003. Setelah menjalani 12 tahun sekolah di Jakarta Pusat, saya melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta dengan program studi Sistem Telekomunikasi. Saya memiliki hobi bernyanyi dan bercita-cita menjadi orang yang sukses dan dapat mewujudkan semua mimpi. Moto hidup yang saya anut adalah “Hidup Cuma Sekali, Jadi Selagi Membuat Bahagia Jalanin Aja”.anak perempuan sulung dari dua bersaudara yang Lahir di Jakarta, 07 Februari 2003. Setelah menjalani 12 tahun sekolah di Jakarta Pusat, saya melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta dengan program studi Sistem Telekomunikasi. Saya memiliki hobi bernyanyi dan bercita-cita menjadi orang yang sukses dan dapat mewujudkan semua mimpi. Moto hidup yang saya anut adalah “Hidup Cuma Sekali, Jadi Selagi Membuat Bahagia Jalanin Aja”.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengkaji Peran Industri Telekomunikasi di Masa Pandemi

8 Maret 2021   21:52 Diperbarui: 8 Maret 2021   21:55 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Industri telekomunikasi telah berperan banyak dalam segala aktivitas daring selama masa pandemi Covid-19. Ilustrasi oleh Kiara A.K. (08/03/21)

Namun, proses pembelajaran yang dilakukan dirumah kadangkala tidak berjalan lancar sesuai dengan ekspetasi. Proses pembelajaran yang dilakukan melalui media internet juga kadang dapat terkendala dengan masalah jaringan dan sinyal tergantung dengan dimana para pemakai internet tinggal dan jaringan apa yang mereka gunakan. Hal ini terkadang dapat menyebabkan ketidak stabilan jaringan dan sinyal yang lemah dikarenakan lokasi tempat tinggal pengguna internet yang terhitung jauh dari jangkauan sinyal internet. Sehingga dampak dari hal tersebut adalah kegiatan belajar mengajar secara online tidak dapat terlaksana dengan baik dan menjadi tersendat. Hal ini juga menyatakan bahwa kecepatan internet tentunya berbeda beda diberbagai penjuru daerah. Orang-orang yang bertempat tinggal di kota akan jauh lebih menikmati internet dan sinyal lebih cepat dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di daerah yang berada dipedalam sehingga sulit sinyal. 

Melihat kondisi seperti diatas, banyak perusahaan yang menyediakan jasa telekomunikasi bersaing untuk memberikan fasilitas dan hasil terbaik untuk para pengguna serta melakukan pembaharuan fitur dari aplikasi yang dimilikinya agar konsumen dapat tertarik untuk menjadi penggunanya. Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi mencakup penyediaan layanan internet dan jaringan diantaranya yaitu Telkomsel, Smartfren, Tri, XL, Indosat, dan masih banyak lagi. Hasil dari perhitungan dan penelitian di bidang telekomunikasi, mengatakan bahwa struktur industri telekomunikasi di Indonesia saat ini dikuasai oleh dua perusahaan berskala besar, yaitu Telkomsel dan Indosat yang yang pengguna layanan jaringan selulernya di Indonesia telah mencapai 81%.

Dilanjutkan dengan pemaparan pentingnya industri telekomunikasi di bidang perbelanjaan online atau e-commerce sebagai peran vital dikala pandemi Covid-19. Saat ini, ketika hendak berbelanja suatu keperluan baik sandang maupun pangan sudah bisa dilakukan melalui aplikasi berbasis internet dan didukung oleh sinyal yang memadai. Tentunya, telekomunikasi memegang andil dibalik aplikasi ini berupa media nya berbentuk handphone dan juga jaringan internet yang memadai. Seiring dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi juga komunikasi yang semakin pekat, untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang nya orang-orang mencari cara dan alternatif yang mudah dikala pandemi. Layanan jual-beli berbasis elektronik pun menjadi solusi dari masalah ini. E-commerce dapat memenuhi kebutuhan pangan dan sandang masyarakat namun juga menjadikan masyarakat untuk tetap mematuhi aturan social distancing saat PSBB diterapkan. Contoh dari e-commerce guna memenuhi kebutuhan pangan yaitu go-food dan grab food ataupun layanan delivery dari restoran yang menyediakan jasa antar makanan juga Sayurbox, HappyFresh dan TaniHub yang menyediakan jasa pembelian kebutuhan yang biasa kita dapatkan di pasar maupun supermarket. Sementara, untuk memenuhi kebutuhan sandang sangat banyak aplikasi yang menyediakan fitur ini, diantaranya adalah shopee, lazada, tokopedia, bukalapak, dan sebagainya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) e-commerce dikatakan mampu untuk menarik banyak pengguna serta turut berkontribusi dalam perekonomian di Indonesia. 

Berdasarkan sejumlah pemaparan yang dijelaskan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa industri telekomunikasi sangat jelas memegang andil penting dibalik peran vital nya untuk kesenjangan kehidupan disaat pandemi Covid-19. Bukti dan fungsi dari telekomunikasi juga dapat dilihat dengan nyata seluruh kontribusinya karena pada awal diterapkan WFH, PJJ, dan PSBB industri telekomunikasi sempat mengalami kenaikan keuntungan sebesar 9,9%. Namun, guna memperbarui dan meningkatkan fitur yang ada, mulai dari periode di bulan Maret sampai Juni pendapatan mengalami penurunan karena meningkatnya biaya ketika operator terus menambah kapasitas pada jaringan. Keberhasilan Industri Telekomunikasi sebagai peran vital di era yang tidak diharapkan ini tentu saja akan menjadi acuan bagi pihak penyedia jasa telekomunikasi untuk terus meningkatkan layanan dan fitur untuk menjadikan Industri Telekomunikasi lebih berkembang lagi kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun