Mohon tunggu...
Kianti Azizah
Kianti Azizah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A dreamer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memberi Ruang bagi Suara dari Indonesia Timur

2 November 2015   23:05 Diperbarui: 2 November 2015   23:45 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Depok – Pada tahun 1936, Jacquez Dozy, menemukan gunung emas di Papua. Selang 69 tahun dari penemuan, gunung emas tersebut masih terus dieksplorasi. Bahkan diperkirakan potensi emas didalamnya belum akan habis hingga 20-30  tahun ke depan. Hal tersebut diungkapkan oleh Edo Kondologit saat ditemui pada acara bertajuk Suara dari Timur di Pusat Studi Jepang UI, Kamis (29/10).
 
Tidak hanya potensi sumber daya mineral yang ditemukan di Indonesia Timur, Edo juga mengatakan Indonesia Timur kaya akan potensi bidang pariwisata. Teluk Cendrawasih misalnya. Di Teluk ini, kata penyanyi yang saat ini aktif di dunia politik, teluk tersebut dihuni oleh seratusan lebih hiu paus yang jinak. Uniknya, seluruh hiu paus ini tidak pernah pergi jauh dari Teluk Cendrawasih karena ekosistem teluk yang baik.
 
Hanya saja, potensi dan aspek pengembangan yang dimiliki oleh Indonesia Timur belum optimal didengar oleh daerah Indonesia lain. Media masih belum maksimal dalam mempublikasikan kontribusi dan potensi Indonesia Timur.
 
Edo mengatakan, “Pemerintah pusat sebenarnya sudah berkontribusi dalam mengembangkan Indonesia Timur. Setidaknya, sudah 38 triliun dana yang dikeluarkan pemerintah untuk otonomi khusus Papua”
 
 
Penyanyi jazz pemenang Voice of Asia International Song Festival ini berharap di masa depan setidaknya Indonesia Timur mampu membenahi diri. Pemerintah daerah perlu melakukan pembenahan terutama dalam aspek mental dan penegakan hukum.
 
 
Ditemui dalam acara yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dra. Luly Altruiswaty, M.Sc. menjelaskan mengenai kontribusi perempuan  Indonesia Timur.
 
 
Di kawasan tersebut, perempuan mulai terlibat dalam pemerintahan dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Data yang ada menunjukkan bahwa perempuan menempati kursi parlemen di Papua mencapai 10,58% dari 57 kursi.
 
 
“Kita semua perlu menggali bersama aspek-aspek yang dapat edidikembangkan dari Indonesia Timur termasuk perempuan Indonesia Timur” tutur Luly

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun