Mohon tunggu...
Ki Ali
Ki Ali Mohon Tunggu... wiraswasta -

percayalah, jangan terlalu percaya. apalagi kepada saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

cerita silat dan kisah kependekaran saya (jilid 3 - tamat)

21 November 2010   06:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:25 3413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pengisahan seperti ini tentu saja menjungkalkan penggambaran tentang dunia persilatan seperti yang sudah mapan sebelumnya sebagai hasil pembacaan cerita-cerita silat sebelumnya, bahkan karya KPH sekalipun. pun keunikan ilmu silat dan proses kelahirannya hanya terjumpai dalam Nagabumi 1. dan puncaknya bagaimana pembaca bisa membayangkan bentuk dari Jurus Tanpa Bentuk? membayangkan orang berkelebat, berlari di atas rumput, seolah-olah terbang menyeberangi sungai, merayap naik mendaki dindin karang terjal....itu mudah. tetapi membayangkan bentuk dari Jurus Tanpa Bentuk?

kisah lahirnya Jurus Tanpa Bentuk itu memang belum tuntas karena Nagabumi 1 masih menunggu Nagabumi 2 yang entah kapan diterbitkan. tetapi kehadiran cerita silat yang pernah dimuat secara bersambung oleh Harian Umum Suara Merdeka itu telah "menggegerkan" dunia persilatan. para pendekar pembaca cerita silat pastilah tak pernah membayangkan ada dunia persilatan semacam yang ada dalam Nagabumi 1. pun demikian saya.

setelah membacai dunia persilatan berpuluh tahun lamanya, mengenal banyak tokoh-tokoh sakti ciptaan banyak pengarang, mempelajari ilmu silat tinggi dari berbagai kitab pusaka certa silat, ternyata ada dunia persilatan yang lebih sunyi dari sunyi, sesunyinya sunyi, lebih kejam dari kejam, sekejam-kejamnya kejam, dengan pertarungan-pertarungan yang dahsyat, sedahsyat-dahsyatnya dahsyat, meski ceritanya memang belum lengkap dikisahkan. karena itulah kisah kependekaran saya dalam membacai cerita silat tentulah tak pernah pasti sebelum Nagabumi-nya SGA terbit sampai halaman terakhirnya.

***

catatan:

pemaknaan sejarah dalam Nagabumi 1 memang menghadirkan pengetahuan baru akan sejarah yang disejarahkan oleh buku-buku sekolah. tetapi saya memang membatasi diri pada sisi cerita dunia persilatan.

silakan membaca apresiasi karya-karya cerita silat yang lebih bagus di:

http://hiburan.kompasiana.com/buku/2010/05/16/nagabumi-ilmu-silat-dan-ilmu-filsafat/

dan untuk tambahan pengetahuan: http://unik.kompasiana.com/2010/06/30/pendekar-kungfu-indonesia/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun