Para dewa menghela dan melantunkan seloka-seloka penjaga jiwa,para malaikat pun sujud lebih dalam memanjatkan doa doa syukur,
para penghuni neraka pun menitikan air mata.
Kedua tangan mengengam semakin erat.badan saling merapat,waktu seolah olah melambat,setiap gerakan begitu gemulai seakan ingin menikmati setiap tindakan dengan seksama,karena pergerakan mereka merupakan gerak jiwa yang juga cerminan gerak alam semesta
Semakin dekat semakin tersiar aroma cinta mereka,keharuman yang ditiupkan oleh sang pencipta
Saat pelukan,raga mereka merapat seluruh permukaan tubuh saling bertemu berbicara dengan bahasa yang hanya dimengerti oleh mereka,
kulit,tangan,dada,bibir,dan kaki,mereka benar-benar serupa meskipun dalam kutup yang berbeda,kiri-kanan,baik-buruk,hitam-putih,
yin-yang,menciptakan keseimbangan alam,keseimbangan jiwa,keseimbangan prosesi persetubuhan
Hanya satu yang bentuknya yang benar-benar berbeda,diciptakan dengan kodrat utama bukan sekedar berdeda kutup tetapi benar-benar yang satu
melengkapi yang lainnya ,pusat segala perbedaan,pusat segala pertemuan,sumber dari kehidupan,citra dari cinta
Saat pertemuan keduanya...,pintu surga dibuka...,gerbang neraka menganga....,kediaman para dewa pun terpentang,
penyatuan raga,penyatuan jiwa,berbaur menjadi satu ,melebur semua peristiwa peristiwa tiada peristiwa awal dan akhir.
Waktu terhenti pada titik awal segalanya,titik peralihan dari ketiadaan menjadi ada.
Titik penciptaan,penciptaan alam semesta manusia
penciptaan jagatraya jiwa dan jagat raya raga puncak kreasi Sang Pencipta.
.
Untuk kekasih hatiku,kecintaanku selamanya,(Nyi Sontoloyo(eemm..)) tercinta..!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H