Mohon tunggu...
Nyi Ismayawati
Nyi Ismayawati Mohon Tunggu... Buruh - Urip sakmadya

Ngupaya upa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nikmatnya Makan Bersama dalam Suasana Kekeluargaan (Kembul Bujana)

16 November 2020   09:00 Diperbarui: 16 November 2020   10:09 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Demikianlah pepatah yang konon merupakan pepatah nomer 4 di dunia yang paling bermanfaat artinya. 

Sebab kenyataan di dunia banyak orang suka makan karena mulutnya yang lapar dan bukan perutnya. Maka begitu mata melihat sajian makanan yang begitu menggoda ia akan segera melahapnya.

Tiup dulu, masih panas. Foto sendiri.
Tiup dulu, masih panas. Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Mahatma Gandhi pernah mengatakan, dunia tak pernah kekurangan makanan hanya keserakahan yang membuat orang lain kekurangan makanan. Miris. 

Budaya Jawa pun mengajarkan dalam salah satu tembang macapat: 'cegah dahar klawan nendra' artinya kurangi nafsu makan dan tidur untuk menyatukan diri dengan Sang Pencipta. 

Bahkan ada juga pepatah Jawa yang lebih greng: urip sakmadya lan narima ing pandum, mangan ora mangan waton kumpul. Artinya: hidup sederhana dan menerima apa yang diberikan (Sang Pencipta), makan tidak makan asal berkumpul. 

Bagi yang kurang memahami ajaran ini tentu saja dianggap membatasi hidup manusia dalam kepasrahan fatalisme. Padahal lebih berarti hendaknya untuk hidup dalam kesederhanaan.

Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Bagaimana jika kita diundang pesta atau mendapat sajian makanan sedang kita dalam keadaan kenyang atau berpuasa. Mengambil sedikit sekedar untuk mencicipi adalah sebuah kehormatan yang sebaiknya kita berikan pada tuan nyonya rumah daripada menolak. 

Kalau toh pun kita sedang berpuasa maka sebaiknya jujur mengatakannya tanpa menolak kala kita diberi sebungkus atau sekotak makanan yang tentunya akan membuat bahagia yang memberi.

Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Teladan indah bisa dilihat dalam kehidupan masyarakat desa dalam banyak kegiatan, seperti saat gugur gunung atau gotong royong, menggali kuburan, dan kenduri bagaimana mereka begitu menikmati sajian makanan dalam bentuk apa pun. 

Bahkan kadang mereka kembul bujana atau makan bersama dalam satu piring atau satu wadah tanpa merasa rikuh. Bagi mereka kebersamaan dalam makan bersama juga merupakan wujud kebersamaan dan kekeluargaan dalam suasana yang gayeng. Sekali  pun salah satu di antara mereka ada yang tidak bisa menikmati makanan karena salah satu hal seperti di atas.  

Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.
Kesereten tak ada kuah. Foto sendiri.
Kesereten tak ada kuah. Foto sendiri.
Foto sendiri.
Foto sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun